Jakarta – Sebuah riset terbaru Manulife Investment Management mengungkap, rata-rata 69% masyarakat Indonesia memperkirakan mereka harus terus bekerja setelah pensiun.
Alasannya beragam, antara lain untuk menghidupi diri sendiri dan bersiap menghadapi kemungkinan berkurangnya dukungan keluarga ketika mereka pensiun.
Lantas, bagaimana cara menyiapkan keuangan agar bisa memiliki masa pensiun yang sejahtera?
Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Freddy Tedja menjelaskan, ada tiga poin penting yang harus dilakukan seseorang dalam menyiapkan keuangan di masa pensiun.
Baca juga: Menikmati Masa Tua, Perencanaan Keuangan Haruslah Matang
Pertama, mengubah persepsi yang saat ini sebagaian besar masyarakat masih beranggapan bahwa tingkat pengeluaran di masa pensiun akan jauh berkurang.
Memang benar, ada pos-pos pengeluaran yang berkurang atau bahkan terhapus, tapi ada juga yang justru bertambah dibandingkan dengan saat usia produktif.
“Pada akhirnya, pengeluaran di masa pensiun akan cenderung sama dengan saat masa produktif, hanya komposisinya saja yang akan berubah secara signifikan,” katanya dikutip 28 September 2023.
Menurutnya, di masa pensiun misalnya pos pengeluaran transportasi dan penampilan (baju, sepatu, tas, kosmetika) mungkin akan turun, namun pos pengeluaran yang terkait dengan rumah, kesehatan, dan hiburan justru cenderung meningkat.
Hal ini sangat wajar, sebab bertambahnya usia akan meningkatkan risiko munculnya beragam gangguan kesehatan.
Sementara itu, meningkatnya waktu yang dihabiskan di rumah akan membuat seseorang cenderung ingin melakukan perawatan rumah, atau menikmati makanan baru di mal, rekreasi ke luar kota atau luar negeri bersama anak cucu dan keluarga terkasih lainnya.
Kedua, menyesuaikan gaya hidup dari sekarang. Hal ini penting dilakukan untuk memiliki masa pensiun yang sejahtera, maka siapkanlah keuangan sejak dini agar terasa ringan.
Misalnya saja, isi pos simpanan pensiun dengan cara menyisihkan minimal 10% dari penghasilan saat ini, atau bahkan lebih besar. Sisihkan secara disiplin dari penghasilan bulanan, juga dari bonus dan sisa THR.
“Biasakanlah gaya hidup di mana peningkatan pendapatan, tidak selalu harus diikuti dengan pengeluaran yang juga meningkat, tapi justru dialokasikan pada peningkatan investasi,” jelasnya.
Baca juga: Cara Mengatur Kembali Portofolio Investasi Agar Cuan Maksimal
Ketiga, simpan di tempat yang tepat. Sebab, dana yang telah disisihkan untuk masa pensiun sebaiknya diinvestasikan pada aset yang berpotensi memberikan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito.
Misalnya seperti reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana pasar uang, sesuai dengan jangka waktu investasi (dalam hal ini berapa lama lagi kita akan pensiun), dan juga profil risiko kita.
“Dengan berinvestasi di reksa dana, kita bisa memanfaatkan potensi kenaikan imbal hasil dari pasar modal Indonesia tanpa repot dan dikelola oleh profesional yang ahli di bidangnya. Dengan begitu, kita dapat lebih siap dalam memenuhi kebutuhan di masa pensiun,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendukung program pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi… Read More
Jakarta – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi berkomitmen penuh untuk mendongkrak rasio kepesertaan masyarakat… Read More
Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memulai kunjungan kerja luar negeri perdananya, dengan mengunjungi sejumlah negara… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 8 November 2024, ditutup menguat di… Read More
Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyoroti pengaruh kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat… Read More
Jakarta - Erick Thohir kembali menduduki kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kabinet… Read More