Jakarta – Operator restoran McDonald’s Jepang akan menaikan harga produk makanan di 184 cabang yang berada di pusat kota, atau setara dengan 6 persen dari 3.000 tokonya.
Langkah ini terpaksa dilakukan untuk membantu menyerap biaya sewa dan tenaga kerja yang lebih tinggi sebagai imbas dari ketidakpastiian kondisi ekonomi global.
Dikutip Japantimes, Selasa (20/6), hingga saat ini sebanyak 40 toko di beberapa pusat kota dan lokasi khusus seperti bandara dan stasiun layanan jalan tol telah dikenakan harga pusat kota.
Namun secara keseluruhan, McDonald’s Holdings Company Jepang akan resmi menerapkan harga baru yang akan dimulai pada 19 Juli.
Saat ini, banyak bisnis telah mulai menyampaikan bahwa biaya energi dan bahan baku impor yang lebih tinggiturut menggangu pertumbuhan bisnis perusahaan. Mau tidak mau, perusahaan harus menaikan tarif produk kepada masyarakat.
McDonald’s, rantai makanan cepat saji terbesar di Jepang, telah tiga kali menaikan harga di semua gerai sejak Maret 2022, termasuk yang terbaru di bulan Januari.
McDonald’s mengatakan putaran terakhir kenaikan akan berkisar dari 10 yen hingga 90 yen per item. Adapun harga pengiriman Big Mac akan naik menjadi 590 yen (US$4,16) dari 540 yen.
Yen sendiri telah jatuh ke 141,81 terhadap dolar, dari sekitar 133 per dolar AS pada awal tahun 2023.
PHK dan Potong Gaji Karyawan
Nampaknya, bisnis restoran cepat saji McDonald’s sedang tidak baik-baik saja. Pada awal April 2023, McDonald’s menutup sementara operasional kantornya di Amerika Serikat sebagai buntut melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan.
Dinukil Reuters, Senin (3/4/2023), PHK kepada karyawan McDonald’s sendiri dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan yang lebih luas.
Dalam sebuah surat elektronik kepada karyawan pekan lalu, McDonald’s meminta kepada para karyawan dan staf internasional yang ada di AS untuk bekerja dari rumah.
McDonald’s memberikan keputusan kepegawaian atau PHK tersebut dilakukan secara virtual. Meski begitu, tidak disebutkan secara jelas berapa jumlah karyawan yang akan terkena dampak PHK.
“Selama Minggu 3 April, kami akan mengkomunikasikan keputusan penting terkait peran dan tingkat kepegawaian di seluruh organisasi,” kata perusahaan tersebut.
Selain PHK, McDonald’s Corp JUGA dilaporkan memotong gaji sejumlah karyawan. Dalam laporan Wall Street Journal, Jumat (7/4/2023), perusahaan sudah menawarkan kesempatan kepada sejumlah karyawan untuk tetap berada di perusahaan, namun dengan syarat adanya pengurangan paket kompensasi. Termasuk perubahan jabatan serta tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas
CEO McDonald’s Chris Kempczinski pada sebuah wawancara mengatakan, PHK dan reorganisasi dilakukan lantaran perusahan tengah memfokuskan prioritas dalam mempercepat ekspansi restoran cepat saji tersebut.
“Hari ini, kami terbagi menjadi silo dengan pusat, segmen, dan pasar. Pendekatan ini telah ketinggalan zaman dan membatasi diri. Kami mencoba memecahkan masalah yang sama berkali-kali, tidak selalu berbagi ide, dan lambat untuk berinovasi,” terangnya dikutip dari CNBC. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra