Moneter dan Fiskal

Inflasi Juli 2023 Diperkirakan Naik, Ini Sebabnya

Jakarta – Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memproyeksikan adanya peningkatan inflasi bulanan pada Juli 2023. Diperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan mengalami kenaikan musiman dari 0,14% secara bulanan (mtm) di Juni 2023 menjadi 0,21% mtm di Juli 2023.

“Peningkatan ini terutama akan didorong oleh inflasi pendidikan terkait dengan dimulainyatahun ajaran ajaran baru. Namun, kami memperkirakan inflasi pangan akan tetap pada tingkat yang dapat dikelola selama periode ini,” ujar Faisal dikutip, Selasa 1 Agustus 2023.

Melihat tren keseluruhan untuk tujuh bulan pertama tahun ini, inflasi year-to-date (ytd) diproyeksikan menjadi 1,45%, terutama lebih rendah dari 3,85% ytd yang tercatat pada Januari – 22 Juli.

Sedangkan, inflasi tahunan untuk Juli 2023 diperkirakan akan tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia sebesar 2% – 4%.

“Kami memperkirakan bahwa inflasi IHK tahunan akan melanjutkan penurunannya dari3,52% yoy pada Juni 2023 menjadi 3,08% yoy pada Juli 2023, bergerak mendekati kisaran target menengah,” katanya.

Baca juga: Tekan Inflasi, Bank Mandiri Ramal The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga Sekali Lagi di 2023

Faisal menambahkan, penurunan ini antara lain disebabkan oleh high-base effect akibat kenaikan inflasi yang tercatat pada Juli 2022, didorong oleh kenaikan harga BBM nonsubsidi, harga LPG nonsubsidi (LPG 5,5 kg dan 12 kg), dan tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga di atas 3.500 VA.

Selanjutnya, Inflasi inti diperkirakan akan terus menurun dari 2,58% yoy pada Juni 2023 menjadi 2,50% yoy pada Juli 2023. Namun, penurunan ini mungkin lebih disebabkan oleh inflasi inti makanan dari pada melemahnya permintaan. Harga pangan dan biaya input dari sisi penawaran berada dalam tren menurun.

“Kami mengamati bahwa permintaan tetap kuat, didukung oleh mobilitas masyarakat yang membaik,”bpungkasnya.

Di samping itu, pihaknya mempertahankan pandangan bahwa inflasi tahunan akan terus menurun dan tetap berada dalam kisaran target untuk sisa tahun 2023, mengingat harga pangan yang terkendali dan efek basis tinggi tahun lalu dari penyesuaian harga bahan bakar bersubsidi.

“Namun, kami menyadari bahwa El Nino dan cuaca ekstrem menghadirkan dua tantangan,dan dampaknya terhadap inflasi pangan perlu diantisipasi dengan cermat,” ungkap Faisal. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

12 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

13 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

16 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

17 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

17 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

19 hours ago