Poin Penting
- Emas perhiasan mengalami inflasi selama 25 bulan berturut-turut sejak September 2023, dengan inflasi tertinggi dalam 5 bulan terakhir pada September 2025.
- Emas perhiasan menjadi penyumbang utama inflasi tahunan dengan andil 0,53 persen, serta penyumbang ketiga inflasi bulanan sebesar 0,08 persen.
- Inflasi September 2025 secara bulanan mencapai 0,21 persen, tahunan 2,65 persen, dan tahun kalender 1,82 persen.
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas emas perhiasan mengalami inflasi selama 25 bulan berturut-turut sejak September 2023.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan komoditas emas perhiasan menjadi salah sau komoditas utama penyumbang inflasi.
“Inflasi emas perhiasan September 2025 merupakan inflasi tertinggi dalam lima bulan terakhir,” kata Habibullah dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Baca juga: Update Harga Emas Hari Ini: Antam dan Galeri2 Kompak Naik, UBS Turun
Habibullah menjelaskan, komoditas emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang inflasi bulanan pada September 2025 di urutan ketiga dengan andil 0,08 persen secara bulanan (mtm), setelah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil terhadap inflasi 0,11 persen mtm. Namun, emas perhiasan menjadi penyumbang dominan inflasi tahunan dengan andil 0,53 persen yoy.
Selain itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang mencakup komoditas emas perhiasan, mengalami inflasi sebesar 1,24 persen dengan andil inflasi sebesar 0,08 persen.
Adapun komoditas lain yang memberikan andil inflasi September 2025 adalah sigaret kretek mesin (SKM), biaya kuliah, akademi perguruan tinggi, cabai hijau, dan sigaret kretek tangan (SKT) yang memberikan andil inflasi masing-masing 0,01 persen.
Baca juga: Indonesia Alami Inflasi 0,21 Persen pada September 2025
Seperti diketahui, pada September 2025 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan (mtm) atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 108,74 dari 108,51 Agustus 2025.
Sedangkan, secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,65 persen year-on-year (yoy) dan secara tahun kalender juga mengalami inflasi 1,82 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra









