Jakarta – PT Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan inflasi akan naik ke posisi 7,13% pada tahun ini, meningat tajam dika dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar 1,87%, akibat dari adanya kenaikan harga BBM.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa kenaikan tersebut juga akan diikuti oleh kenaikan suku bunga BI menjadi 4,5% dari 3,5% di tahun 2021 untuk memitigasi kenaikan inflasi yang lebih tinggi lagi.
“Pertumbuhan ekonomi akan tetap diproyeksikan di 5,8% dengan fundamental-fundamental domestik yang relatif solid didukung oleh kinerja ekspor,” ucap Nafan dalam Media Day di Jakarta, 8 September 2022.
Selain itu, Indonesia diuntungkan dari deflasi dengan turunnya beberapa harga barang terutama bahan makanan, sehingga kenaikan BBM dan kenaikan suku bunga acuan diharapkan akan membuat inflasi stabil.
Kemudian terkait dengan ekspetasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan September 2022, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, memprediksi IHSG masih dibayangi oleh inflasi, terlebih setelah pemerintah menaikkan harga BBM. Meskipun demikian, faktor kenaikan harga komoditas masih berpotensi mengangkat pasar saham.
Baca juga: Mirae Asset: IHSG Masih Menarik Meski Fed Rate Naik
“Secara teknikal, kami memprediksi IHSG akan menguat terbatas dengan support-resistance di level 7.040-7.361, akan tetapi masih berpotensi terkoreksi setelah pengumuman Fed Rate pada pekan ketiga September,” ucap Martha. (*) Khoirifa
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More