Jakarta – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil meredam laju inflasi dengan cepat.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Indonesia pada 2023 turun ke 2,61 persen yoy. Ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 5,5 persen.
“Hari ini BPS menyampaikan inflasi yoy 2023 adalah 2,6 persen. Indonesia termasuk ahead the curve yang bisa menurunkan inflasi,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa 2 Januari 2023.
Baca juga: BPS Catat Inflasi 2,61 Persen di 2023, Beras Hingga Cabai Merah jadi Penyumbang Terbesar
Sementara dari sisi global, Menkeu mengatakan bahwa tingkat inflasi mulai mengalami penurunan pada semester II 2023, utamanya di negara maju.
Meski demikian, kondisi inflasi yang sudah membaik tidak akan secara langsung mendorong penurunan suku bunga global, sehingga masih banyak bank sentral di dunia masih berada ada fenomena higher for longer.
“Suku bunga tidak serta merta menurun, banyak bank sentral masih akan mempertahankan dan menunggu beberapa saat sebelum mereka melakukan adjustment,” imbuhnya.
Baca juga: Mampu Tekan Inflasi, Bapanas Sebut Bantuan Pangan Bisa Memberikan Efek Berganda
Namun, situasi inflasi yang menurun memberikan harapan pada 2024, bahwa perekonomian akan lebih baik dengan dilakukannya penyesuaian suku bunga pada paruh kedua 2024.
“Inflasi yang turun memberikan harapan pada 2024 dengan situasi akan lebih baik dan suku bunga akan dilakukan penyesuaian pada paruh kedua 2024,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama