Jakarta – Bank Indonesia (BI) berencana untuk mengimplementasikan BI Fast Payment pada tahun ini. Layanan ini akan menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan akan beroperasi selama 24 jam. Menanggapi hal ini, para pelaku industri perbankan menyatakan siap untuk menerapkan BI Fast yang akan mendukung bisnis.
EVP For Application Management & Operation Bank BRI, I Nyoman Sugiriyasa yakin perbankan nasional sudah siap untuk BI Fast. Menurutnya, pengalaman perbankan dalam mengelola transaksi secara real-time membuat industri terbiasa akan penerapan infrastruktur digital baru dari BI.
“Saya rasa hal semacam ini sudah biasa bagi bank. Kalau dari industri, saya yakin kita siap untuk hal semacam ini,” jelas Nyoman dalam diskusi InfobankTalkNews bertema ‘Membangun Ekosistem Sistem Pembayaran Digital Menyongsong BI Fast’ Selasa, 3 Agustus 2021.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Ekonom Mandiri Andry Asmoro juga menyebut, implementasi BI Fast bisa mendukung perbankan dari sisi bisnis. Infrastruktur yang masuk dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 ini akan memacu perbankan untuk meningkatkan volume transaksi dan jumlah nasabah.
“Kalau dari sisi bisnis, bank tentu menyambut baik karena akan mensupport pola transaksi yang akan makin digital ke depannya,” ujar Andry.
Tidak lupa, ia juga mengingatkan agar setiap perbankan terus meningkatkan infrastruktur, kapabilitas, serta keamanan data untuk mempersiapkan penerapan BI Fast. Dengan tren pembayaran digital yang terus meningkat, perbankan harus terus beradaptasi dengan terus memperbaiki diri (*)
Editor: Rezkiana Np