Industri Keuangan Syariah Mentok di SDM

Industri Keuangan Syariah Mentok di SDM

Jakarta–Industri keuangan syariah masih berkutat dengan pangsa pasar yang kecil. Padahal mayoritas penduduk di Indonesia beragama muslim.

Salah satu kendala yang dihadapi industri syariah adalah keterbatasan tenaga kerja  atau sumber daya manusia (SDM). Tidak bisa dimungkiri ini mengganggu upaya ekspansif industri yang tengah berkembang ini.

“Belum matching antara industri syariah yang tumbuh dengan cepat dengan asupan SDM. Ini menjadi tantangan, sehingga pelaku industri harus menyiapkan training khusus, workshop karena karyawan yang direkrut tidak memiliki background ekonomi syariah,” ujar Rektor Universitas Paramadina, Prof Firmanzah di Jakarta, Selasa, 23 Februari 2016.

Di industri keuangan sendiri, pangsa pasar keuangan syariah seperti mentok di angka 5% dan sulit beranjak. Padahal potensinya untuk terus dikembangkan sangat besar. Terutama dengan semakin meluasnya penerapan syariah tidak hanya di industri keuangan, pun juga telah diterapkan di pariwisata, fesyen dan properti.

“Arahan Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Pak Muliaman, setiap pelaku menyiapkan unit untuk upgrading pegawainya akan ekonomi syariah,” tutur Firmanzah, yang juga menjabat Ketua MES Foundation ini.

Direktur Utama Bank Muamalat pun mengamini dengan menekankan bahwa tantangan ke depan di industri keuangan syariah tetap berasal dari sedikitnya SDM. “Dunia pendidikan mempunyai tanggung jawab menyiapkan kader-kader untuk memajukan industri syariah,” tandasnya. (*) Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News