Jakarta–Pertumbuhan jumlah penduduk dunia akan menuju 9 miliar. Sementara, daya dukung lingkungan hanya untuk 4,7 miliar orang. Kondisi ini memaksa masyarakat dunia makin waspada akan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan. Pun demikian dengan industri keuangan, yang seharusnya makin menyadari pentingnya pembiayaan berkelanjutan. Tak hanya untuk perbankan, kesadaran akan pentingnya pembiayaan berkelanjutan juga diharapkan meningkat di industri pasar modal, asuransi dan lain-lain.
” Yang bisa dilakukan industri keuangan dengan pendekatan seperti itu paling tidak menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan sosial,” kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad dalam acara Bedah Buku “Sustainable Financing Industri Jasa Keuangan Dalam Pembiayaan Berkelanjutan” di Jakarta, Jumat 4 Desember 2015.
Muliaman menuturkan, fokus pertumbuhan ekonomi seharusnya pada pembangunan jangka menengah panjang. Di Indonesia, pembiayan berkelanjutan sudah dimulai inisiatifnya misalnya dengan penerbitan greenbonds. Sementara di perbankan telah ada pembiayaan mikrohidro.
” ini jadi pilot project yang secara bertahap dikenalkan di Indonesia, beberapa bank sedang menerapkan ini, dan kita dorong semakin banyak institusi keuangan yang menerapkan ini, tapi memang tak semudah membalik tangan, perlu ada edukasi intensif,” tandasnya.(*) Ria Martati
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More