Industri E-Commerce Diprediksi Belum Mencapai Profitabilitas, Bagaimana Pergerakan Sahamnya?

Industri E-Commerce Diprediksi Belum Mencapai Profitabilitas, Bagaimana Pergerakan Sahamnya?

Jakarta – Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menyatakan bahwa, kinerja dari industri e-commerce di kuartal III dan IV-2023 diperkirakan masih belum dapat mencapai titik profitabilitasnya, sehingga dalam hal ini pelaku investor masih akan wait and see terhadap pergerakan saham-saham e-commerce.

“Untuk pergerakan harga sahamnya sebenernya para pelaku investor akan mencermati ke kinerja ya, kinerja sih proyeksi masih belum bisa mencapai titik profitabilitas ya untuk sementara waktu baik di Q3 maupun Q4,” ucap Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, 13 Oktober 2023.

Lebih lanjut, Nafan menjelaskan bahwa, hal tersebut dipengaruhi oleh faktor sentimen terkait dengan kebijakan pemerintah untuk melarang pengunaan TikTok menjadi e-commerce. Namun, sentimen tersebut dapat memengaruhi kinerja gross transaction value (GTV) dan gross merchandise value (GMV) yang diperkirakan semakin membaik.

Lantas, bagaimana pergerakan saham untuk sektor e-commerce yang ada di Indonesia saat ini?

Berdasarkan statistik RTI Business pada penutupan perdagangan hari ini (13/10), pergerakan saham beberapa e-commerce tersebut cukup menunjukkan perbedaan.

Di mana, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan sebesar 8,22 persen atau turun 6 poin menjadi Rp67 per saham, dengan total nilai transaksi mencapai Rp617,04 miliar.

Keadaan yang melemah tersebut juga diikuti oleh saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang mengalami pelemahan sebesar 3,74 persen atau naik 8 poin menjadi Rp206 per saham dengan total nilai transaksi mencapai Rp13,55 miliar.

Sedangkan, untuk saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) tercatat flat pada level Rp452 per saham, di mana total nilai transaksi tercatat mencapai Rp479,73 juta. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News