Jakarta – Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) telah menyelenggarakan rapat kerja nasional (rakernas) dan seminar nasional di Padang, Sumatra Barat, pada Jumat, 18 Oktober 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 500 anggota BPR & BPRS se-Indonesia.
Seminar nasional bertajuk “Resiliensi Bank Perekonomian Rakyat Sebagai Pilar Pengembangan UMKM Dalam Pusaran Regulasi” dibuka oleh Dian Ediana Rae selaku Anggota Dewan Komisioner OJK. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, kinerja BPR – BPRS terjaga dengan baik, bahkan lebih baik lagi dan mencatat kinerja positif yang tumbuh secara berkelanjutan.
“Pemerintah dan pihak terkait sedang berusaha untuk memperkuat ketahanan sektor keuangan melalui konsolidasi yang dapat mendorong efisiensi dan pertumbuhan yang lebih kuat di sektor BPR – BPRS,” katanya, dikutip dari keterangan resmi Perbarindo, yang diterima Infobanknews, Kamis, 24 Oktober 2024.
Sementara, Burhanudin Abdullah, Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2003-2008 yang menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan BPR melalui video conference, mengungkapkan, BPR harus meningkatkan perannya dalam pembangunan ekonomi Indonesia, terutama di era pemerintahan baru yang berfokus pada pengembangan sektor ekonomi rakyat, peningkatan kesehatan, pendidikan, serta perumahan.
“Karena langkah-langkah ini akan menjadi fondasi penting untuk mendorong kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Optimalkan Layanan BPR Melalui Digitalisasi: Jalin Hadirkan Solusi Infrastruktur Terintegrasi untuk BPR dan BPRS di RI
Lebih jauh, Burhanudin juga menyoroti beberapa program kunci yang akan menjadi fokus pemerintahan yang akan datang yang mayoritas berorientasi pada pemberdayaan ekonomi rakyat melalui kerja sama dengan UMKM, pengusaha kecil, dan masyarakat lokal, kemudian juga menekankan bahwa BPR memiliki peran penting dalam mendukung program-program pemerintah tersebut, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
“Saya berharap seluruh elemen BPR untuk berkomitmen dalam mengembangkan perekonomian rakyat dan memastikan keberhasilan program-program strategis pemerintah di masa depan. Kita harus fokus pada langkah-langkah konkret untuk membangun bangsa ini agar mampu bersaing dengan negara lain,” tegas Burhandin.
Adapun Tedy Alamsyah, Ketua Umum Perbarindo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Industri BPR BPRS hadir sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat kala itu, melalui paket kebijakan Oktober 1988 (Pakto 88).
“Kami hadir di pedesaan, ibukota kecamatan, hadir bersamaan dengan napas kehidupan masyarakat kecil, melayani sesuai kebutuhan masyarakat setempat, mengedepankan kearifan lokal dengan mandat khusus yaitu memberantas rentenir serta membiayai UMKM yang tidak bankable,” tukasnya.
Tedy menambahkan, pihaknya berharap perluasan fungsi dan peran dalam UU P2SK benar-benar menjadi jalan bagi BPR – BPRS untuk memperkuat resiliensi industri ini. “Perlu disadari bahwa critical engine dari industri ini adalah adanya keberpihakan dari seluruh pemangku kepentingan yang menempatkan kami sebagai bank yang paling dekat dengan masyarakat UMKM,” tuturnya.
Baca juga: Ini Dia Bank-Bank dan BPR-BPR Terbaik Versi Infobank Tahun 2024
Rakernas ini sendiri menjadi program agenda tahunan Perbarindo sesuai dengan ADART Perbarindo yang juga merumuskan dan menghasilkan putusan-putusan terkait dengan tiga isu strategis saat ini yaitu pemenuhan modal inti, single present policy, serta implementasi SAK EP terkait CKPN pada BPR yang akan menjadi rekomendasi selanjutnya yang disampaikan kepada regulator dan stakeholder lainnya.
Selain ketiga tokoh tadi, rakernas dan seminar nasional Perbarindo juga dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Ketua DPD Perbarindo Sumbar, Syofian Sara, Ketua SC Rakernas, I Gede Hartdi, Pj. Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy yang diwakili oleh Kuartini Deti Putri, Kepala Biro Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Jimmy Ardianto Direktur Group Sekretariat LPS, Iwan J. Azis, Guru Besar Cornell University (AS), dan Eko B. Supriyanto, Pemimpin Redaksi Infobank Media Group. (*) Ari Nugroho