Jakarta – PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re pada hari ini, Selasa, 22 Juli 2025, kembali menggelar Indonesia Re International Conference (IIC) 2025 sebagai agenda rutin yang telah berjalan selama empat tahun terakhir.
Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi wadah bagi para pelaku industri reasuransi hingga regulator untuk berdiskusi dan mencari solusi dalam rangka mendorong penguatan sektor reasuransi nasional.
“Acara ini adalah untuk kita menyediakan fasilitas untuk kita bisa berdiskusi, berdialog, dan mendapatkan solusi bersama bagaimana kita bisa meningkatkan industri asuransi dan reasuransi nasional kita,” ujar Benny di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
Baca juga: Soal Konsolidasi Reasuransi BUMN, Bos Indonesia Re Bilang Begini
Benny menjelaskan, industri reasuransi membutuhkan penguatan yang lebih dalam, mengingat sektor ini menjadi salah satu penyumbang defisit neraca berjalan yang cukup besar dan terus meningkat sejak 2021 hingga 2024.
Secara rinci, defisit neraca sektor reasuransi selama periode 2021-2024 masing-masing tercatat sebesar Rp4,38 triliun, Rp7,95 triliun, Rp11,08 triliun, dan Rp12,1 triliun.
“Dan ini kalau kita hitung akumulasi setiap tahunnya, ini adalah angka tahun per tahun. Kita perkirakan setiap tahun itu tidak kurang dari 40 persen premi reasuransi itu lari keluar. Harusnya ini kita bisa setop. Otherwise kita semua sebagai penyumbang defisit melalui pajak dan lain-lain, itu harus bisa meng-cover ini. Makanya ini dibutuhkan penguatan,” imbuhnya.
Baca juga: Bangkitnya Industri Kereta Api Indonesia
Lebih lanjut, Benny menyoroti pentingnya pengelolaan risiko yang baik sebagai salah satu faktor yang dapat memperkuat industri reasuransi. Selain itu, diperlukan pula penguatan dari sisi permodalan, sumber daya manusia (SDM), serta sistem yang mendukung.
“Ini menjadi sangat penting untuk kita bisa memastikan bahwa permodalan kita kuat untuk bisa cover atau mempertanggungan ulang semua risiko-risiko yang ada di depan kita. Itu kenapa kita duduk bersama-sama disini adalah kita coba diskusi dan kita harus berkolaborasi untuk memajukan industri asuransi yang tercinta ini buat kita semua,” tutup Benny. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More