Jakarta – Indonesia berhasil meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance Report 2021. Hal ini terutama karena Indonesia memiliki sektor keuangan sosial Islam yang paling dinamis di antara seluruh negara di dunia.
“Pencapaian IFCI yang membanggakan tahun ini diharapkan dapat mendukung perkembangan industri keuangan syariah Indonesia untuk terus tumbuh, sebagai bagian dari rencana ekonomi global untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi,” ujar Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo pada keterangannya di Jakarta.
IFCI sendiri merupakan pemeringkatan kondisi perbankan dan keuangan syariah berbagai negara dan relatif penting dalam konteks nasional dan internasional. Bank Indonesia (BI) berupaya untuk mendorong pengembangan industri keuangan sosial syariah, mendukung kemajuan FinTech, serta pembiayaan hijau yang diharapkan dapat mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI, Sugeng juga mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki aset wakaf dan potensi wakaf uang yang sangat besar untuk memajukan sektor wakaf sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, masing-masing sebesar 2.000 triliun Rupiah dan 180 triliun Rupiah.
Melalui pengelolaan yang efektif dan inovatif, wakaf produktif akan meningkatkan efisiensi, mempercepat pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sugeng menambahkan, peran wakaf sebagai bagian dari ekonomi dan keuangan syariah sangat penting di era kenormalan baru.
Posisi wakaf yang unik untuk membantu memulihkan dan membangun kepercayaan dari pembangunan ekonomi adalah salah satu kontribusi yang dapat direncanakan oleh ekonomi dan keuangan syariah. (*)