Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan Indonesia banyak membeli smartphone dari China. Selama 2023, nilai total impor smartphone Negeri Tirai Bambu itu mencapai USD1,9 miliar.
“Dengan Tiongkok, komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia adalah smartphone dengan nilai USD1,95 miliar. Ini mencakup 3,14 persen dari total ekspor Tiongkok ke Indonesia,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam Rilis BPS, Senin 15 Januari 2024.
Baca juga: Impor Beras 2023 Tertinggi Dalam 5 Tahun Terakhir, Meroket Hingga 613 Persen
Lebih lanjut, dia menjelaskan, komoditas lain yang juga banyak diimpor Indonesia, yakni besi dan baja yang mayoritas dari Jepang senilai USD0,47 miliar. Kemudian, komoditas gula tebu dengan nilai USD1,25 miliar, yang berasal dari Thailand.
Secara keseluruhan, total nilai impor di Desember 2023 mengalami penurunan. Nilai impor Indonesia pada periode ini mencapai USD19,11 miliar atau 2,45 persen dibanding November 2023 yang tercatat USD19,59 miliar. Sedangkan jika dibandingkan Desember 2022, kinerja impor bulan ini tercatat menurun 3,81 persen.
Baca juga: China Masih jadi Negara Tujuan Utama Ekspor Komoditas RI, Jenis Ini Paling Mendominasi
Nilai impor migas selama Desember 2023 tercatat USD3,37 miliar, turun 3,33 persen dibanding November 2023 sebesar USD3,49 miliar. Kemudian untuk impor non migas pada Desember 2023 senilai USD15,73 miliar turun 2,26 persen dibandingkan November 2023 yang tercatat USD16,10 miliar.
Secara tahunan, impor migas naik dari USD3,20 miliar pada Desember 2022 menjadi USD3,37 miliar pada Desember 2023. Sementara impor non migas secara yoy turun dari USD16,66 miliar pada Desember 2022 menjadi USD15,73 miliar pada Desember 2023. (*)
Editor: Galih Pratama