Kondisi neraca perdagangan yang masih surplus serta defisit transaksi berjalan yang sudah menurun, telah menunjukkan bahwa Indonesia masih jauh dari krisis. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Pemerintah menegaskan, kondisi perekonomian nasional sampai saat ini masih terkendali dan belum masuk dalam tahap krisis, kendati nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) sudah menyentuh di level Rp14.000 per USD.
“Saya harus bilang krisis terus bubar gitu? Enggak. Kondisi masih terkendali. Masih jauh dari krisis atau tidak krisis,” jawab Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2015.
Menurut Bambang, jika dibandingkan kondisi perekonomian nasional sekarang ini dengan 1998, sangat jauh berbeda. Hal tersebut sejalan dengan inflasi di 1998 yang lebih tinggi ketimbang laju inflasi tahun ini yang hanya berada pada 2% di sepanjang tahun.
“Inflasi 1998 itu puluhan persen. Kita sekarang sepanjang tahun hanya 2%. Kemudian pertumbuhan ekonomi kita masih bisa tumbuh 4,67%,” ujarnya.
Selain itu, kondisi neraca perdagangan juga masih menunjukkan surplus dan defisit transaksi berjalan sudah menurun. Sedangkan untuk perbankan sendiri masih menunjukkan aman, yang tercermin pada rasio kredit bermasalah dan rasio kecukupan modal di level yang sehat.
“Kondisi sekarang sama sekali berbeda dengan kondisi 1998. Ini adalah masih terkendali, sebab mayoritas disebabkan oleh kondisi eksternal,” tutup Bambang. (*)
@rezki_saputra