Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam penerapan Environmental Social Governance (ESG) di kawasan ASEAN. Hal tersebut ditandai dengan semakin tingginya implementasi keuangan berkelanjutan yang lebih memperhatikan lingkungan sekitar.
“Indonesia bisa menjadi jembatan terhadap suara kolektif negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, khususnya untuk implementasi keuangan berkelanjutan dan ESG,” jelas Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam paparan virtualnya, 27 Juli 2021.
ESG sendiri merupakan faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh suatu perusahaan untuk menuju bisnis yang berkelanjutan atau sustainable. Ketiga faktor tersebut adalah lingkungan, sosial dan tata kelola.
Lebih jauh, Wimboh menilai, penunjukkan Indonesia sebagai Presiden G20 pada 2022 bisa menjadi momentum untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap keuangan berkelanjutan dan ESG. Menurutnya, ESG akan menjadi salah satu agenda yang bakal dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ekonomi terbesar dunia itu.
“Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa kita concern dan menjadi salah satu agenda dalam G20,” ujar Wimboh. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More
Bali - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor kesehatan melalui penyediaan solusi perbankan… Read More
Jakarta - PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) menghadirkan produk asuransi perjalanan yang praktis dan… Read More
Jakarta — PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa, memperkuat komitmennya… Read More