Denpasar – Paola G.L. Matanguihan selaku Director II dari Insurance Commission’s Financial Examination Group, Insurance Commission Philippine, membahas perkembangan terkini dalam industri asuransi di Filipina dalam Indonesia Insurance Summit 2024 yang diselenggarakan di Denpasar, Bali, Kamis, 22 Agustus 2024.
Paola menyoroti sejumlah tren pasar yang signifikan, inovasi produk, dan upaya meningkatkan literasi keuangan yang telah memperkuat sektor asuransi di negara tersebut.
Menurutnya, Filipina telah mengalami perkembangan signifikan dalam penawaran produk asuransi dalam beberapa tahun terakhir.
Beberapa produk asuransi yang kini semakin diminati termasuk Takaful Insurance, Negosyo Insure untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), asuransi untuk pembelian online, hingga asuransi khusus untuk wanita.
Baca juga: Indonesia Insurance Summit 2024 Dorong Transformasi dan Reformasi di Sektor Perasuransian
“Inovasi produk seperti Takaful Insurance dan asuransi untuk pembelian online menunjukkan bagaimana industri asuransi Filipina beradaptasi dengan kebutuhan konsumen yang terus berubah,” ujar Paola.
Tren lain yang diidentifikasi adalah meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk asuransi unit-linked, serta asuransi kesehatan dan kecelakaan.
Selain itu, personalisasi asuransi dan kustomisasi polis juga menjadi daya tarik utama bagi konsumen Filipina yang semakin cerdas dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Paola juga menyoroti peran teknologi dalam memajukan industri asuransi di Filipina. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan chatbot, serta kemitraan dengan penyedia pembayaran mobile, telah meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan asuransi.
Dari sisi regulasi, Filipina telah membuat langkah maju dengan mendirikan Philippine Catastrophe Insurance Facility (PCIF) dan memperkuat pengawasan terhadap Philippine Crop Insurance Corporation (PCIC). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa industri asuransi dapat terus berkembang dengan stabil.
Filipina juga fokus pada peningkatan literasi keuangan dan inklusi, terutama melalui program pendidikan keuangan di perguruan tinggi dan sesi literasi keuangan di berbagai sektor masyarakat.
Selain itu, produk asuransi seperti Takaful dan asuransi untuk Pekerja Migran Filipina (OFW) telah diperkenalkan untuk menjangkau lebih banyak kalangan. Paola mengungkapkan kesuksesan program mikroasuransi di Filipina yang telah mencakup 53,14 juta jiwa.
Baca juga: Indonesia Insurance Summit 2024: Fiona Stewart Dorong Praktik ESG dalam Industri Asuransi
“Microinsurance telah menjadi kisah sukses besar di Filipina, dengan lebih dari 53 juta jiwa yang kini terlindungi,” jelasnya.
Namun tantangan tetap ada, terutama terkait dengan persyaratan modal yang tinggi untuk perusahaan asuransi dan penurunan nilai bersih akibat kerugian operasional berulang pada HMO (health maintenance organization).
“Filipina merespons tantangan ini dengan memperkenalkan kerangka regulasi keuangan baru dan Own Risk and Solvency Assessment (ORSA) untuk perusahaan asuransi, guna memperkuat ketahanan finansial kami,” tutupPaola. (*) Alfi Salima Puteri