Keuangan

Indonesia Insurance Summit 2024 Hadirkan Regulator dari Malaysia, Jepang, dan Tanzania, Catat Tanggalnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Dewan Asuransi Indonesia (DAI) dan 11 asosiasi perasuransian di bawah naungannya, dengan dukungan dari Infobank Media Group siap menyelenggarakan Indonesia Insurance Summit 2024.

Acara yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri asuransi di Indonesia ini akan digelar pada 22-23 Agustus 2024 dengan menghadirkan regulator dari Malaysia, Jepang, dan Tanzania.

Ketua Steering Committee Indonesia Insurance Summit 2024 Budi Herawan menjelaskan, kehadiran perwakilan regulator dari ketiga negara tersebut bertujuan untuk membandingkan praktik dan regulasi asuransi internasional dengan Indonesia.

Baca juga : Indonesia Insurance Summit 2024 Dorong Pertumbuhan dan Perkembangan Industri Asuransi

“Dengan adanya perwakilan regulator dari tiga negara tersebut, kita coba compare. Kita (Indonesia) keluar dari area yang di Asia. That’s why kita undang Tanzania anyway,” ujar Budi dalam acara Press Conference Indonesia Insurance Summit 2024 di Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024.

Menurut Budi, meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam industri asuransi, negara ini masih tertinggal dalam hal literasi dan inklusi asuransi.

“Melalui Indonesia Insurance Summit 2024, kita berharap tingkat literasi asuransi di Indonesia dapat mencapai target 31,7 persen, sehingga masyarakat semakin memahami pentingnya asuransi dalam melindungi diri dan aset mereka,” jelasnya.

Baca juga : Tumbuh 8,46 Persen, Pendapatan Premi Asuransi jadi Rp165,18 Triliun per Juni 2024

Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Billy Bhayangkara menambahkan, kehadiran regulator dari Malaysia, Jepang, dan Tanzania sangat penting untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Malaysia dipilih karena kulturnya yang mirip dengan Indonesia, sedangkan Jepang menarik karena memiliki perusahaan asuransi yang mendunia dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain yang lebih established.

Sementara itu, Tanzania diundang karena meskipun memiliki kultur yang berbeda, struktur ekonominya mungkin agak mirip dengan Indonesia. Tanzania juga memiliki sumber daya alam yang besar, sehingga Indonesia ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pengalaman mereka.

“Saya sih pengen denger dari mereka, seperti apa gitu jangan-jangan kuncinya di lembaga penjamin polis mereka. Jadi nanti mari kita dengar langsung sama-sama dari mereka semua,” imbuh Billy. (*) Alfi Salima Puteri.

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 mins ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

2 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

2 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

3 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

4 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

4 hours ago