Jakarta – Indonesia akan melangsungkan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari 2024. Kondisi politik Indonesia dikhawatirkan akan bergejolak, terlebih dengan adanya beragam perbedaan soal pilihan Capres-Cawapres maupun partai-partai.
Kekhawatiran ini menyelimuti banyak pihak. Meskipun begitu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2023 menyatakan kalau Pemilu 2024 nanti bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Sri Mulyani Tegaskan APBN Tetap Fokus Bangun Fondasi Ekonomi
“Tahun depan, kita akan mengadakan Pemilu, pesta demokrasi terbesar. Perlu saya ingatkan, tidak perlu dikhawatirkan,” ucap Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Rabu malam, 29 November 2023.
Menurut Jokowi, Indonesia bukan negara yang hanya sekali 2 kali menyelenggarakan Pemilu. Indonesia sudah berpengalaman dalam melaksanakan Pemilu. Semenjak era reformasi pada 1998, negara ini sudah melangsungkan 5 Pemilu.
Di sini, Jokowi mengingatkan kalau perbedaan pendapat terhadap pilihan adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu sampai diperkarakan.
Baca juga: Kondisi Ekonomi dan Geopolitik Global yang Tak Stabil Bikin Jokowi Resah dan Gelisah
“Perbedaan, agak hangat, agak panas, ya biasa. Perbedaan pilihan itu wajar saja. Karena, kita semua tahu kalau bangsa ini adalah bangsa yang cinta damai. Bangsa yang suka bersatu. Bangsa yang harmonis,” jelas Jokowi.
Sebagai penutup, Jokowi mengimbau orang-orang untuk senantiasa bersatu untuk Indonesia. (*) Mohammad Adrianto Sukarso