Jakarta – Republikorp, perusahaan industri pertahanan dari Indonesia menggandeng Milkor yang bermarkas di Uni Emirat Arab (UEA) untuk kembangkan drone tempur Unmanned Combatant Aerial Vehicle (UCAV) 380.
Rencananya, teknologi tersebut akan diadopsi di Tanah Air dan siap diproduksi dalam waktu satu tahun ke depan.
Menurut Founder Republikorp Indonesia Norman Joesoef, pihaknya sangat antusias membawa teknologi strategis tersebut ke Tanah Air untuk menyasar pasar dalam negeri dan Asia Tenggara. Terlebih, mereka merupakan ‘pemain’ di industri pertahanan dan memproduksi peralatan tempur. Seperti UCAV Kombatan, bagian dari strategi nasional untuk pertahanan negara.
“Kerja sama ini tentunya akan memperluas kapabilitas industri pertahanan Indonesia di bidang drone tempur, sekaligus meningkatkan daya saing kita di bidang militer,” ungkap Norman dikutip Jumat, 24 Februari 2023.
UCAV 380 adalah varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam, dengan jarak jangkau 2.000 km, dan dengan wingspan 19m.
Adapun keunggulannya antara lain untuk aksi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian, serta membawa persenjataan seperti rudal presisi udara ke darat.
“Berbeda dengan pesawat pengintai tak berawak, UCAV digunakan untuk serangan drone dan intelijen medan perang. Teknologi ini kita kembangkan bersama dengan Milkor agar Indonesia mampu memproduksi secara mandiri,” tutup Norman. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra