Jakarta – IndiHome, layanan internet kabel optik di Tanah Air, akan segera bergabung dalam payung usaha Telkomsel. Integrasi ini terjadi setelah PT Telkom Indonesia dan Telkomsel sepakat menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement/CSA).
“Proses integrasi layanan broadband untuk pelanggan ritel TelkomGroup adalah bagian dari tranformasi bisnis Five Bold Moves untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar telekomunikasi digital di Indonesia,” kata Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom dikutip Senin, 10 April 2023.
Dari kesepakatan tersebut, TelkomGroup menjanjikan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia. Transaksi ini telah mendapat dukungan dari Telkom dan Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel.
Dari sisi pelanggan, masyarakat akan memperoleh layanan broadband yang lebih luas dari integrasi ini (Indihome-Telkomsel). Artinya, pelanggan dapat berpindah tempat dengan bebas, tanpa khawatir kehilangan layanan, demi mewujudkan inklusi digital.
“Transformasi bisnis TelkomGroup juga membuka peluang perusahaan untuk beroperasi lebih efektif dan efisien, baik dari struktur bisnis perusahaan, alokasi modal, dan biaya operasional,”jelas Ririek.
Sementara, Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan, integrasi ini akan memperkuat posisi Telkomsel. Ini membuktikan pihaknya serius memajukan dan memperluas portofolio layanan Fixed Mobile Convergence (FMC).
“Kami konsisten mengembangkan ragam inovasi layanan yang semakin terintegrasi, yang akan mengakselerasi pemerataan konektivitas digital yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Hendri.
Skema Merger
IndiHome memimpin 75,2% pangsa pasar di Indonesia. Potensi layanan internet sambungan tepat di Indonesia sangat tinggi karena penetrasinya yang masih 15% dengan pendapatan per pengguna layanan internet sambungan tetap juga enam kali lebih tinggi dari layanan mobile.
Terkait pemisahan usaha (spin off) IndiHome ini, Telkomsel akan mengeluarkan sejumlah saham baru bagi Telkom. Nilai IndiHome mencapai Rp58,3 triliun (setara dengan S$5,1 miliar).
Singtel sepakat mengambil 0,5% saham baru di Telkomsel senilai Rp2,7 triliun (setara S$236 juta) berbentuk tunai. Hal ini menjadikan kepemilikan efektif Singtel di Telkomsel menjadi 30,1%.
Sementara, kepemilikan Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9%. Dengan integrasi ini, maka Business to Consumers (B2C) di TelkomGroup sepenuhnya dikelola oleh Telkomsel.
Sementara, fokus operasional Telkom adalah Business to Business (B2B). Setelah penandatanganan CSA, proses persiapan integrasi layanan fixed broadband dan seluler untuk pelanggan ritel akan segera dilakukan.(*)