Jakarta – Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Oktober 2018 menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami penurunan menjadi sebesar 119,2, atau lebih rendah bila dibandingkan dengan posisi IKK di bulan sebelumnya yang sebesar 122,4.
Berdasarkan data BI, Indeks Keyakinan Konsumen terus mengalami penurunan sejak bulan Juli 2018. Pada Juli 2018 IKK tercatat 124,8 menurun dibanding Juni 2018 yang sebesar 128,1. Kemudian di Agustus 2018 IKK kembali turun menjadi 121,6. IKK sempat naik di September 2018 menjadi 122,4.
Dengan demikian, Indeks Keyakinan Konsumen di bulan Oktober 2018 yang sebesar 119,2 merupakan titik terendah dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya di 2018. Akan tetapi, posisi IKK saat ini masih berada dalam batas zona optimis yakni masih berada di atas level 100.
Tetap terjaganya optimisme konsumen terutama ditopang oleh terjaganya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan. Sementara Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tetap tinggi, yang ditopang oleh ekspektasi penghasilan pada 6 bulan mendatang.
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Senin, 5 November 2018 menyebutkan, menurunnya IKK tersebut terutama dipengaruhi oleh optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini yang cenderung menurun, lantaran adanya persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan.
Di sisi lain, kata BI, tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang diperkirakan sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya, yang didukung oleh persepsi positif konsumen terhadap ketersediaan barang dan jasa yang terjaga dan stabilnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.
Hasil survei juga menunjukkan, bahwa ekspektasi konsumen terhadap tekanan harga akan terus mengalami penurunan pada 6 dan 12 bulan mendatang, seiring dengan adanya distribusi barang yang lancar dan meningkatnya ketersediaan barang, terutama kebutuhan pokok. (*)