Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara umum nasional pada Februari 2025 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen secara bulanan (mtm). Adapun, tingkat IHPB secara tahunan (yoy) terjadi inflasi sebesar 1,30 persen.
Berdasarkan sektor secara bulanan, inflasi IHPB Februari 2025 terjadi pada sektor produk makanan, minuman dan tembakau, serta tekstil, pakaian dan produk kulit dengan andil 0,11 persen.
Kemudian, sektor produk logam, mesin, dan perlengkapannya dengan andil inflasi 0,03 persen, serta sektor barang lainnya yang dapat diangkut dengan andil 0,11 persen.
“Sedangkan, sektor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta sektor biji, besi dan mineral listrik gas dan air mengalami deflasi,” ujar Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,48 Persen pada Februari 2025, Ini Pemicunya
Sementara, IHPB bangunan/konstruksi pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen mtm dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun, tingkat IHPB kontruksi secara tahunan sebesar 0,83 persen yoy.
Amalia menjelaskan, pada Februari 2025 secara bulanan jenis bangunan yang mengalami deflasi adalah bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, serta bangunan lainnya.
“Secara tahunan (yoy) seluruh jenis bangunan mengalami inflasi. Adapun andil inflasi tertinggi terjadi pada kelompok bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan, dan pelabuhan,” jelasnya.
Baca juga: BPS Catat Deflasi Januari 2025 Sebesar 0,76 Persen, Dipicu Tarif Listrik
Kemudian, komoditas bahan bangunan yang mengalami perubahan indeks harga pada Februari 2025, antara lain, pasir naik sebesar 0,03 persen, rangka bangunan dari baja 0,01 persen, dan ubin lantai marmer.
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan, yaitu batu pecahan sebesar 0,02 persen, aspal 0,02 persen dan baja tulangan 0,04 persen. (*)
Editor: Galih Pratama










