Indeks Dolar AS Masih Tertekan, Rupiah Diproyeksi Lanjut Menguat

Indeks Dolar AS Masih Tertekan, Rupiah Diproyeksi Lanjut Menguat

Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksi akan mengalami penguatan hari ini setelah dolar Amerika Serikat (AS) melemah di level terendah sejak Juli 2023.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menjelaskan indeks dolar AS (DXY) pagi ini terlihat menurun di bawah level 100. Angka ini terendah yang tidak pernah disentuh sejak Juli 2023.

“Kekhawatiran pasar soal dampak negatif kenaikan tarif ke perekonomian AS dan aset keuangan AS menjadi pemicu pelemahan indeks dollar AS tersebut,” kata Ariston, Senin, 14 April 2025.

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham AMRT, BBNI, CUAN, hingga TLKM

Ariston menjelaskan bahwa penurunan indeks dolar AS ini sedikit banyak akan membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, ditambah dengan sikap terbaru Trump yang mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif baru juga akan memberikan sentimen positif ke pasar.

“Indeks saham Asia tempat produsen elektronik terlihat menguat pagi ini. Ini juga akan membantu penguatan rupiah hari ini,” jelasnya.

Menurut Ariston, sentimen-sentimen tersebut dapat memberikan angin segar untuk rupiah sementara waktu. Dia menambahkan bahwa kondisi pasar saat ini sangat dinamis, sehingga pasar akan merespons berbagai perubahan dengan hati-hati.

Baca juga: Pasar Global Tak Lagi Yakini Dolar AS, Sri Mulyani Ungkap Alasannya

“Pasar sangat dinamis, perubahan arah bisa kapan pun terjadi dalam waktu singkat. Jadi pasar akan merespon setiap perubahan dengan hati-hati,” ungkapnya.

Ariston memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.700 per dolar AS hari ini.

“Potensi penguatan ke arah support Rp16.700 dengan potensi resisten di kisaran Rp16.800 per dolar AS hari ini,” tandasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update