Jakarta – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve dalam waktu dekat akan segera mengurangi pembelian SBN atau tapering off yang diikuti kenaikan suku bunga acuan. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai Indonesia saat ini lebih siap dalam menahan keluarnya aliran asing jika tapering off dilakukan.
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, tapering off saat ini sudah tidak bisa ditunda lagi. Inflasi AS terus melesat dan sempat menyentuh angka 7% sehingga harus segera diredam. Selain itu, pertumbuhan ekonomi AS sudah pulih dan membaik, posisinya bahkan lebih tinggi dari China pada Triwulan IV kemarin.
“Implikasinya di kita, dugaan saya tentu akan terjadi gejolak walaupun momentumnya tidak akan lama. Saya setuju dengan pemerintah bahwa kita relatif siap dengan cadangan devisa yang tinggi,” jelas Eko pada paparan virtualnya, Selasa, 8 Februari 2022.
Meskipun demikian, Eko memberi catatan apabila momen tapering itu terjadi berbarengan dengan kondisi konflik geopolitik di Rusia Ukraina dan kenaikan harga komoditas, pemerintah harus segera menyiapkan skenario. Supaya, Indonesia benar-benar bisa mengendalikan dampak tapering AS.
“Secara umum, tantangan global kita masih tinggi hingga 3 tahun ke depan, sehingga concern atau fokus pada upaya pemulihan ekonomi akan lebih optimal untuk ekonomi dibandingkan memecah anggaran untuk tujuan yang kurang strategis,” ucapnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (6/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More