Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,3%, lebih tinggi dari proyeksi International Monetary Fund (IMF) yang meramalkan pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,4% di 2022. Namun perlu diwaspadai untuk 2023 proyeksi ekonomi global sebesar 2,9% yang masih mengindikasikan perlambatan ekonomi.
Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto mengatakan, biaya hidup menjadi batu sandungan akselerasi perekonomian di 2023.
“Salah satu hal yang menjadi konsen di 2023 ini adalah terkait biaya hidup. Survei dari World Economic Forum Global Risk hasilnya memang adalah cost of living atau biaya hidup yang batu sandungan bagi akselerasi ekonomi,” ujarnya Selasa, 7 Februari 2023.
Dalam satu sampai dua tahun ke depan, lanjut dia, masalah biaya hidup dengan rentetan didalamnya seperti inflasi, harga energi dan pangan yang tinggi akan memengaruhi situasi global.
“Saya rasa Indonesia sudah mulai merasakan ya, harga beras yang masih naik terus kemudian juga ada minyak goreng itu juga menjadi isu karena memang aspek biaya hidup terutama kebutuhan primer menjadi sangat sentral,” jelasnya.
Menurutnya, ini menjadi peringatan untuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan bahwa salah satu yang harus konsen pada tahun ini adalah bagaimana daya beli masyarakat tetap kuat untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi yang terjadi. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra