Jakarta – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menggelar Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Wakalah Bi Al-istitsmar Berkelanjutan I CIMB Niaga Auto Finance tahap I tahun 2024.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, mengatakan dana yang terkumpul dari
penawaran sukuk ini akan dipergunakan untuk penyertaan modal kerja pada kegiatan usaha pembiayaan syariah.
“Melalui penawaran ini, kami berharap dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan kendaraan di tahun 2024,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (12/6).
Baca juga: Laba Tumbuh 31 Persen, CIMB Niaga Finance Bakal Tebar Dividen Rp129,64 Miliar
Ristiawan menyebut pihaknya optimistis pembiayaan tumbuh positif di tahun ini. “Secara total, kami menargetkan pembiayaan tumbuh double digit,” ucapnya.
“Caranya dengan menghadirkan diversifikasi produk pembiayaan sesuai dengan yang konsumen butuhkan. Sebagai alternatif, ada instrumen investasi yang menarik bagi investor,” tambah Ristiawan.
Adapun, penawaran Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I tahun 2024 terdiri dari dua Seri, Seri A dengan jangka
waktu 370 Hari Kalender dan Seri B dengan jangka waktu 3 tahun sejak Tanggal Emisi.
Pembayaran imbalan Sukuk akan dilakukan setiap 3 bulan yang dimulai pada Oktober 2024 sampai dengan masa berakhir Juli 2025 untuk Seri A dan Juli 2027 untuk Seri B.
Sedangkan pembayaran Pokok Sukuk Seri A dan Seri B akan dilakukan secara penuh atau bullet payment sebesar 100 persen dari jumlah pokok Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I Seri A dan Seri B pada Tanggal
Pembayaran Kembali Dana Modal Investasi Seri A dan Seri B.
Kemudian, kupon untuk Seri A berada pada rentang 6,50 persen sampai 7,25 persen dengan tenor 370 hari kalender dan Seri B berada pada rentang 6,70 persen sampai dengan 7,45 persen untuk 3 tahun.
Baca juga: APPI Pede Industri Multifinance Bakal Tumbuh Double Digit di 2024, Ini Pendukungnya
Secara kinerja, CIMB Niaga Finance pada 2023, telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp8,94 triliun tumbuh sebesar 13,5 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp7,87 triliun. Pembiayaan baru dengan akad syariah mencapai 51 persen dari total pembiayaan baru.
Dengan pertumbuhan pembiayaan baru, total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp11,26 triliun atau tumbuh sebesar 21,7 persen dari 2022 pada periode yang sama sebesar Rp9,25 triliun. (*) Alfi Salima Puteri
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More