Jakarta – Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan bahwa Sentral Amerika atau Federal Reserve akan menurunkan suku bunga jelang akhir tahun.
“Kami memperkirakan bahwa The Fed akan berada pada posisi untuk menurunkan suku bunganya menjelang akhir tahun ini, dan penilaian tersebut terus dipertahankan,” kata Juru bicara IMF Julie Kozack, dilansir VOA Indonesia, Jumat, 12 Juli 2024.
Menurutnya, proyeksi penurunan suku bunga mengacu pada laporan Departemen Tenaga Kerja yang dirilis pada Kamis (11/7), menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS turun 0,1 persen pada bulan Juni. Kondisi ini merupakan penurunan bulanan pertama dalam empat tahun terakhir.
Baca juga : Di Pertemuan IMF dan World Bank, Bos BI Tekankan Pentingnya Bauran Kebijakan
Ia juga mencatat, pertumbuhan AS “sangat kuat” dan belanja federal yang besar untuk bantuan COVID-19 dan investasi di bidang infrastruktur, energi ramah lingkungan, dan semikonduktor akan memberikan dampak positif yang bertahan lama terhadap perekonomian AS.
Namun, pihaknya mengulangi saran kebijakan tahunan IMF baru-baru ini agar Amerika Serikat mengendalikan akumulasi utangnya.
Baca juga : Bos IMF Ingatkan ASEAN Bisa Alami Kerugian Gara-Gara Ini
“Saat ini defisit fiskal terlalu tinggi, dan inilah saatnya, terutama ketika perekonomian sedang kuat, untuk mengambil tindakan agar rasio utang terhadap PDB berada pada jalur penurunan yang signifikan. Dan hal ini memerlukan serangkaian langkah fiskal yang luas,” jelasnya.
IMF memperkirakan pembayaran bunga bersih AS atas utang federal diperkirakan mencapai 3,2 persen dari produk domestik bruto pada tahun fiskal 2024, yang berakhir pada 30 September, naik dari 2,4 persen pada tahun fiskal 2023 karena suku bunga yang lebih tinggi.
“Rasio ini akan tetap tinggi bahkan dalam jangka menengah karena defisit dan tingkat utang yang lebih tinggi, “ pungkasnya. (*)
Editor : Galih Pratama