News Update

IMF: Tantangan Pemanfaatan Big Data Pada Sektor Publik

Jakarta – Dengan tingginya penggunaan kanal digital, sektor publik dan pemerintahan juga harus beradaptasi dengan perubahan, salah satunya adalah dengan pemanfaatan Big Data. Meski mendatangkan berbagai keuntungan, International Monetary Fund (IMF) mengingatkan ada tantangan yang perlu dihadapi dalam penggunaan big data ke sektor publik.

James Walsh, Perwakilan Senior Untuk Indonesia IMF mengungkapkan salah satu tantangan pemanfaatan big data adalah biayanya yang sangat tinggi. Pemerintah harus berinvestasi pada banyak aspek seperti, hardware, software, SDM, serta keamanan digital untuk mengelolanya.

“Mengadopsi teknologi digital terbaru memakan lebih banyak waktu dan biaya di sektor publik ketimbang sektor swasta,” jelas James pada Agenda G20 Financial Track, Selasa, 15 Februari 2022.

Kemudian, ia juga menyebutkan tentang tantangan birokrasi sektor publik yang perlu menjadi pertimbangan ketika membuat kebijakan pemanfaatan big data. IMF mengingatkan agar tidak hanya pemerintah, tetapi juga Dewan Perwakilan Rakyat dan pemangku kepentingan lain agar ikut memahami pemanfaatan big data.

“Pada sektor publik, karena perlunya transparansi dan perlakuan setara kepada pembayar pajak, dan program legislatif, hal ini menyebabkan kesulitan untuk berinovasi. Sektor publik tidak memiliki fleksibilitas seperti sektor swasta,” jelas James.

Baca juga :

Kemenkes Akan Lakukan Konsolidasi Big Data DI Sektor Kesehatan

Permudah Pengawasan, OJK Tengah Mengkaji Penerapan Big Data Analysis

Tantangan terakhir adalah transparansi data serta privasi masyarakat yang harus tetap dilindungi di tengah era keterbukaan digital. Data publik perlu cukup terbuka agar bisa digunakan ketika dibutuhkan namun juga aman dari penyalahgunaan oknum-oknum siber.

Di samping tantangan yang ada, James menceritakan bahwa Bank Indonesia (BI) saat ini sudah melakukan pengelolaan yang baik dalam hal big data. Pemanfaatan data ini akan mendorong regulator untuk dapat membuat kebijakan moneter yang tepat sasaran serta memantau aktivitas ekonomi dan perbankan. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

5 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

5 hours ago