Jakarta – Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp16.800 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini (8/4) dan menguat di level Rp16.700 pada penutupan perdagangan.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan pasar keuangan Indonesia yang baru di buka hari ini setelah libur Lebaran akan merespons negatif terhadap berita-berita yang muncul utamanya terkait dengan pengumuman tarif impor baru Presiden Donald Trump yang mendapatkan aksi balasan dari beberapa negara seperti China dan Kanada.
“Jadi mungkin saja rupiah akan bergerak di Rp16.800 di awal perdagangan dan bisa ditutup lebih kuat di akhir perdagangan hari ini di sekitar Rp16.700 per dolar AS,” kata Ariston saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 8 April 2025.
Baca juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Berikut 4 Saham Rekomendasi Analis
Adapun berdasarkan data dari Bloomberg pada pukul 09.03 rupiah berada di level Rp16.842 per dolar AS atau melemah 0,12 persen.
Ariston menjelaskan, pasar saham Asia pada pagi ini mengalami rebound. Artinya, banyak investor memanfaatkan momen harga yang menurun tajam di berbagai pasar saham.
“Dengan harapan ke depan pasar akan naik lagi. Sentimen ini bisa positif bisa menahan pelemahan rupiah hari ini,” jelasnya.
Baca juga: Waspada! Rupiah Terus Dihajar Dolar AS dan Utang RI Tembus Rp8.325 Triliun
Meski begitu, terlepas aksi buy on dip pasar hari ini yang bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko, pasar masih rentan tertekan pada pekan ini karena isu perang tarif yang masih bergulir dan pasar menunggu hasil negosiasi tarif beberapa negara. (*)
Editor: Galih Pratama