Jakarta – Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan, terdapat 53 staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tewas dalam konflik perang militan Hamas-Israel.
Jumlah tewas sendiri melonjak dalam 24 jam terakhir yang sebelumnya hanya 24 orang tewas. Adapun sejak tiga pekan pasca meletusnya perang Hamas-Israel lebih dari 8.700 jiwa melayang.
“Sebanyak 53 staf PBB menjadi korban. Selain itu, hampir 640 ribu dari 1,4 juta pengungsi di Gaza berlindung di 150 fasilitas UNRWA, seperti dikutip CNN, Senin (30/10).
Baca juga: Perang Israel vs Hamas Makin Keos, 1.524 Anak Palestina Tewas
Sebagaimana diketahui, konflik perang militan anntara Hamas dan Israel semakin parah, terutama setelah Israel mengumumkan intensitas pengeboman pada Jumat malam.
“Kami melakukan operasi darat di Gaza tengah sebagai bagian dari persiapan perang yang akan datang,” kata Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari.
Di mana kata dia, serangan pertama menargetkan Gaza Utara. Imbasnya, akses listrik dan telekomunikasi di wilayah tersebut mati total.
Di sisi lain, kantor media Hamas menuduh Israel menjadi biang kerok tindakan dengan melakukan pembantaian dengan serangan balasan dari udara, darat, dan laut.
Akibatnya, banyak pihak yang kehilangan kontak dengan staf-nya yang berada di Jalur Gaza.
Baca juga: Beda Sikap dengan di Israel, McDonald’s Timur Sumbang Palestina Rp8,87 M
Sementara itu, menurut penyedia telekomunikasi NetBlocks.orglayanan internet dan telepon yang mati total di jalur Gaza telah berangsur pulih sejak Minggu (29/10).
Hal ini menjadi perkembangan yang baik bagi Gaza setelah pemadaman komunikasi yang dimulai pada Jumat malam, pada saat Israel memperluas operasi daratnya, laut dan udara. (*)
Editor: Galih Pratama