Ilustrasi; DBS Group berencana PHK karyawan. (Foto: istimewa)
Jakarta – DBS Group (DBSM.SI) akan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK 4.000 karyawan selama tiga tahun mendatang. Penyebabnya adalah makin meningkatnya peran kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer CEO DBS Piyush Gupta pada Senin lalu. Menurutnya, teknologi AI semakin banyak mengambil alih peran yang dilakukan manusia. Akan ada 1.000 posisi baru yang digantikan kecerdasan intelektual.
“Selama 15 tahun saya menjadi CEO, untuk pertama kalinya, saya kesulitan menciptakan lapangan kerja. Sejauh ini, saya selalu punya pandangan sendiri mengenai lapangan kerja apa yang bisa saya ciptakan. Kali ini saya kesulitan untuk mengatakan bagaimana saya akan memanfaatkan orang untuk menciptakan lapangan kerja,” kata Gupta dikutip Reuters, 27 Februari 2025.
Baca juga: Catat Ya! Korban PHK Kini Bisa Terima Gaji 60 Persen, Ini Aturan Barunya
Gupta adalah salah satu kepala perbankan besar pertama yang memaparkan rincian kemungkinan kehilangan pekerjaan akibat AI. Sementara, juru bicara DBS menambahkan, 4.000 pekerjaan yang akan hilang dari DBS Group berasal dari karyawan kontrak yang bekerja pada proyek-proyek tertentu di 19 pasar perusahaan.
“Kami memperkirakan pengurangan tenaga kerja akan terjadi karena pengurangan alamiah, karena peran sementara dan kontrak ini akan selesai dalam beberapa tahun ke depan,” kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa karyawan tetap di seluruh operasinya tidak akan terpengaruh.
Sementara, Piyush Gupta sendiri dijadwalkan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai CEO DBS pada 28 Maret 2025 dan akan digantikan oleh Tan Su Shan, yang akan memimpin bank terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More