Jakarta – Pandemi Covid-19 yang belum berakhir masih menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan bisnis, tak terkecuali bagi industri asuransi. Akibat pandemi, pendapatan premi AXA Financial Indonesia tumbuh negatif 4,74 persen menjadi Rp1,31 triliun hingga penghujung 2020.
Meski berada di masa yang tidak mudah, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav mengatakan, perseroan masih mampu mencatatkan kinerja keuangan yang positif sepanjang 2020 lalu. “Kinerja keuangan diperkuat dengan implementasi strategi perusahaan yang fokus pada transformasi untuk memperkuat proporsi, dukungan dan layanan bagi nasabah, tenaga pemasar, dan mitra bisnis kami,” ujarnya secara virtual di Jakarta, Kamis, 6 Mei 2021.
Di kesempatan yang sama, Chief Financial Officer AXA Financial Indonesia Bukit Rahardjo mengungkapkan, total aset yang dicatatkan perseroan mampu tumbuh sekitar 3% menjadi Rp6,36 triliun. Selain itu, total klaim yang dibayar sebesar Rp327,9 miliar. Sementara, laba bersih setelah pajaknya sebesar Rp71,85 miliar.
“Kinerja keuangan yang sehat ini didukung oleh komitmen dari jajaran manajemen dan karyawan AXA dalam mengelola perusahaan dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi pandemi seperti sekarang,” katanya.
Selain itu, lanjut Bukit, rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) AXA di 2020 juga tercatat berada di angka 282 persen, atau jaug berada di ambang batas minimum yang ditentukan otoritas keuangan yang sebesar 120 persen. (*) Bagus Kasanjanu