Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 159,39 poin atau sebesar 2,34% ke level 6.653,84 dari dibuka melemah 6.813,28 pada penutupan perdagangan hari ini (5/1).
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 518 saham terkoreksi, 90 saham menguat, dan 94 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 22,52 miliar saham diperdagangkan dengan 1,29 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp13,82 triliun.
Head of Research Surya Fajar Sekuritas, Raphon Prima mengatakan bahwa tren IHSG terkoreksi tersebut datang dari sentimen rencana China untuk membuka kembali impor batubara dari Australia.
“Nah dengan adanya rencana pembukaan kembali keran impor batubara Australia, pasar kuatir bila kinerja perusahaan batubara akan melemah tajam, Selain itu secara umum pasar juga kuatir bila ekspor batubara berkurang, ekonomi Indonesia akan mendapatkan tekanan pada 2023,” ucap Raphon kepada Infobanknews di Jakarta, 5 Januari 2023.
Ia juga menambahkan, bahwa peluang untuk rebound diperkirakan akan terjadi pada perdagangan esok hari dan saat ini para ‘big’ investor kemungkinan akan mulai menganalisa lebih detil terkait dampak kebijakan China.
“Dampaknya mungkin tidak akan semenakutkan yang dipikirkan oleh pasar saat ini. Apalagi, beberapa perusahaan batubara masih memberikan potensi dividen yang tinggi,” imbuhnya.
Adapun, untuk sektor saham energi terkoreksi cukup dalam sebesar 5,48%, diikuti oleh sektor teknologi melemah 2,83%, sektor infrastruktur melemah 2,55% dan industri melemah 2,27%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra