Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka turun 17,65 poin atau sebesar 0,33% ke level 5.364,35. Penurunan IHSG ini seiring derasnya sentimen negatif yang muncul di pasar, salah satunya penurunan bursa AS semalam.
Mengutip riset Investa Saran Mandiri, pasar Amerika berakhir negatif tadi malam seiring laporan beberapa perusahaan yang mengecewakan di awal musim. Selain itu investor mencerna potensi perubahan dinamika dalam pemilu AS bulan depan.
Faktor politik terlihat kian mempengaruhi sentimen pasar yang mempengaruhi IHSG, mendekati pemilu AS pada 8 November mendatang. Dow Jones melemah 1,08% di level 18,131. S&P melemah 1,24% menjadi 2,136. Nasdaq juga ditutup turun 1,47% di level 4,821.
Pasar Eropa juga berakhir sama, karena investor mulai merespon serangkaian laporan harga minyak. Setelah melonjak sebesar 3% pada hari Senin, harga minyak masih menjadi fokus utama untuk investor pada hari ini
karena harga minyak yang kembali mengalami tekanan.
Pasokan minyak mentah dunia diperkirakan masih akan bertahan hingga pertengahan 2017, kecuali organisasi pengekspor minyak dunia (OPEC) menepati janjinya untuk memangkas produksi minyaknya.
Harga minyak sendiri sudah mulai merangkak naik semenjak OPEC menyatakan Amerika mereduksi produksi minyak di negara-negara anggotanya, pada bulan lalu. Dengan demikian, akan mempercepat proses mereduksi pasokan minyak mentah dunia.
Bahkan dengan pertanda tentatif bahwa pasokan minyak mentah mulai berkurang, jika produksi minyak di OPEC diteruskan, maka oversupply akan terjadi hingga semester I 2017, tapi jika OPEC mau merevisi targetnya, akan mempercepat penurunan invetori minyak mentah dunia.
Harga minyak telah naik 15% sejak OPEC mengumumkan akan mengurangi pasokan minyaknya pada 28 September 2016. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga