Perbankan

Ikuti Arahan OJK, Bank Neo Commerce Tinjau Penurunan Suku Bunga Deposito

Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) angkat suara ihwal perintah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menurunkan suku bunga deposito bank digital yang terbilang tinggi dan melebihi batas yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Direktur Bisnis BNC Aditya Wahyu Windarwo mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan tersebut dan secara bertahap telah melakukan penyesuaian tingkat suku bunga deposito.

“BNC mendukung arahan dan imbauan dari OJK. Secara bertahap BNC telah melakukan penyesuaian tingkat suku bunga deposito untuk tenor-tenor tertentu,” katanya, kepada Infobanknews, Selasa, 1 Juli 2025.

Berdasarkan data Biro Riset Infobank, per triwulan I 2025, BNC menawarkan bunga deposito 7,50 persen per tahun. Angka ini berlaku untuk produk Deposito Flexi tenor 12 bulan.

Baca juga : BNC Kantongi Laba Rp159,94 Miliar di Kuartal I 2025, Ini Pendorongnya

Adapun produk Deposito WOW mendapatkan suku bunga mulai 5 persen untuk tenor 7 hari (per 19 Maret 2025) dan bunga deposito 7,25 persen untuk jangka waktu 12 bulan

Ia menuturkan, pihaknya pun akan melakukan tinjauan (review) perihal permintaan penurunan suku bunga deposito serta menyesuaikan dengan market practice pada umumnya.

Sembari melakukan peninjauan, BNC juga melakukan efisiensi biaya dalam pengelolaan dana pihak ketiga dan akan memulai lebih banyak fokus kepada pertumbuhan kredit dan pendapatan fee based dari transaksional dan penjualan produk nonbank.

Baca juga : OJK Minta Bank Digital Turunkan Suku Bunga Deposito, Begini Respons Bos Krom Bank

Aditya menegaskan, perintah penurunan suku bunga deposito tak banyak memengaruhi likuiditas perseroan, termasuk penyaluran kredit dan pendapatan bank.

“Hingga saat ini posisi bank masih sangat likuid. Ini melihat dari rasio RIM dan LDR pada saat ini masih banyak room for improvement, sehingga BNC akan lebih memfokuskan kepada pertumbuhan kredit dan pengelolaan dana ketiga secara lebih efisien ke depannya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengimbau agar penyesuaian bunga dilakukan dengan tetap memperhatikan keseimbangan antar kebutuhan pendanaan, profil risiko likuiditas, serta keberlanjutan model bisnis.

“Kemudian mempertimbangkan rasio keuangan yang sehat seperti BOPO dan CoF (cost of fund) dan tidak menciptakan persaingan bunga yang tidak sehat,” ujar Dian dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Senin (2/6/2025) lalu. (*)

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Gubernur Pramono Anung Pastikan UMP DKI 2026 Naik, Target Rampung Hari Ini

Poin Penting Pembahasan UMP DKI Jakarta memasuki tahap akhir dan ditargetkan rampung serta diumumkan hari… Read More

45 mins ago

Konsisten Dukung Asta Cita, BRI Salurkan KUR Rp147,2 Triliun ke 3,2 juta Debitur UMKM

Poin Penting BRI menyalurkan KUR Rp147,2 triliun kepada 3,2 juta debitur UMKM hingga akhir Oktober… Read More

59 mins ago

Bank Mandiri Bagikan Dividen Interim Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya

Poin Penting Bank Mandiri membagikan dividen interim Rp9,3 triliun atau Rp100 per saham tahun buku… Read More

1 hour ago

Diversifikasi Sumber Pertumbuhan, BRI Perkuat Segmen Konsumer dan Layanan Bank Emas

Poin Penting BRI memperkuat diversifikasi bisnis melalui segmen konsumer dan layanan bullion/bank emas sebagai sumber… Read More

2 hours ago

FUNDbank Resmi Diluncurkan: Hadir Lebih Dekat, Aman, dan Siap Bertumbuh Bersama Nasabah

Poin Penting FUNDbank resmi diluncurkan sebagai bank digital hasil transformasi FUNDtastic dan berizin OJK serta… Read More

3 hours ago

Cek Harga Emas Hari Ini, Antam Naik Sementara Galeri24 dan UBS Stabil

Poin Penting Harga emas Antam naik Rp11.000 ke level Rp2.502.000 per gram. Emas Galeri24 dan… Read More

3 hours ago