Jakarta – Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin marak di perusahaan di berbagai sektor industri, termasuk industri jasa keuangan (IJK). Teknologi AI diyakini bisa membantu perusahaan mengarungi persaingan.
Di sektor perbankan dan jasa keuangan, alokasi budget untuk teknologi AI makin meningkat dari tahun ke tahun. Mengacu data International Data Corporation (IDC), alokasi pengeluaran khusus AI industri perbankan dan keuangan di Asia Pasifik (di luar Jepang) pada 2024 diperkirakan mencapai USD3,4 miliar. Angka ini naik 30,77 persen year on year (yoy) ketimbang USD2,6 miliar pada 2023.
Angka itu diproyeksi bakal terus melesat hingga menjadi USD6,9 miliar pada 2027. Dengan kata lain, alokasi pengeluaran industri perbankan dan keuangan untuk teknologi AI tumbuh 27,9 persen per tahun dalam periode 2023-2027.
Dalam seminar “Getting the Best of Both Worlds: Enhanced Growth through Elevated Trust by Cutting-edge Security Technology” yang diadakan IDC, IBM, dan PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) di Jakarta, minggu lalu, Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology mengatakan, tren penggunaan AI sekarang berkembang semakin maju. Kini, banyak perusahaan menggunakan Generative AI (GenAI) untuk mempersonalisasi pengalaman pelanggan (customer experience).
Baca juga: Bukan Hanya AI Teknologi, AI Satu Ini Juga Penting bagi Para Investor
“GenAI merupakan turunan dari teknologi AI yang mampu menghasilkan data baru berbasis database yang telah ada,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 12 Juni 2024.
Pemanfaatan GenAI akan membantu meningkatkan produktivitas perusahaan . Misalnya saja lewat chatbot yang membuat pelanggan mendapatkan jawaban yang sesuai atas pertanyaan mereka. Jawaban yang diberikan oleh platform GenAI bersifat hiper-personal, sesuai karakteristik pelanggan.
Namun, agar pemanfaatan GenAI bisa lebih tepat dan optimal, Jip Ivan menyarankan perusahaan juga mengadopsi solusi seperti IBM watsonx. Solusi watsonx bisa diintegrasikan dengan multimodel di atas infrastruktur hybrid, baik on-premise, on-cloud, maupun keduanya.
Penggunaan solusi GenAI semacam watsonx diklaim akan mengurangi pengeluaran perusahaan karena bekerja secara otomatis berdasarkan data yang dimilikinya. Maka akan lebih optimal bila dikombinasikan dengan solusi yang akan mengatasi persoalan data palsu, terinfeksi malware, atau pun di bawah penguasaan penjahat siber. Misalnya solusi proteksi data seperti IBM Security Guardium.
Baca juga: Dengan Teknologi AI, Platform Digital Mebiso Mudahkan Ribuan UMKM Daftarkan Merek
IBM Security Guardium akan aktif memantau, menganalisis, dan memproteksi data perusahaan secara kontinu dan real time. IBM Security Guardium akan memonitor dan memberikan peringatan sedini mungkin atas kemungkinan serangaj siber.
“Solusi ini juga bisa memantau aktivitas-aktivitas trafik data di jam kerja atau pun di luar jam kerja,” tambah Jip Ivan. (*) Ari Astriawan
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More