Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 6 persen, bahkan setelah dilakukan trading halt. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pelaku ekonomi.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, meminta otoritas terkait, khususnya Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), untuk segera memberikan respons yang jelas kepada publik.
“Saya meminta dua hal. Pertama, kepada otoritas KSSK agar memberikan penjelasan yang detail mengenai kondisi ini agar masyarakat dan investor memiliki pemahaman yang jelas. Publik yang bingung atau panik perlu mendapatkan ketenangan melalui pernyataan resmi dari KSSK agar tidak terjadi kepanikan yang berlebihan,” ujar Abdul Rahman Farisi, dikutip Selasa, 18 Maret 2025.

Baca juga: IHSG Terjun Bebas, Bagaimana Gerak Saham Big Banks?
Ia menekankan bahwa transparansi dan komunikasi dari pemerintah serta regulator menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan pasar.
Kedua, Abdul Rahman Farisi mendorong investor domestik yang masih memiliki likuiditas untuk memanfaatkan momentum ini dengan membeli saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengalami penurunan harga signifikan.
“BUMN ini milik negara dan memiliki fundamental yang kuat, sehingga ada jaminan atas keberadaannya. Tidak mungkin sampai pada titik di mana saham yang dimiliki masyarakat benar-benar hilang. Oleh karena itu, bagi investor domestik, ini bisa menjadi kesempatan strategis untuk berinvestasi di aset yang memiliki nilai jangka panjang,” tambahnya.
Baca juga: Pasar Saham RI Gelap: Longsor Besar dan Dibekukan Sementara
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi pasar modal bersifat siklis, dan penurunan tajam seperti ini bukan pertama kali terjadi. Dengan strategi yang tepat serta dukungan kebijakan dari pemerintah, IHSG berpotensi untuk kembali stabil dalam jangka menengah hingga panjang.
Ekonom asal Universitas Hasanuddin ini juga mendorong koordinasi yang lebih erat antara pemerintah, regulator pasar modal, dan para pemangku kepentingan lainnya agar dampak dari penurunan IHSG dapat diminimalisir dan kepercayaan pasar dapat segera dipulihkan. (*) Ari Nugroho