Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (28/2) ditutup melanjutkan pelemahannya ke level 6.300,14 atau turun 2,86 persen dari dibuka pada level 6.485,44.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 9,19 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 690 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp7,42 triliun.
Kemudian, tercatat terdapat 541 saham terkoreksi, sebanyak 79 saham menguat dan sebanyak 158 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: Analis Rekomendasikan Saham BRIS, Ini Alasannya!
Selanjutnya, seluruh sektor turut mengalami pelemahan, dengan sektor bahan baku turun 4,13 persen, sektor industrial melemah 2,97 persen, sektor infrastruktur merosot 2,76 persen, sektor keuangan turun 2,75 persen, sektor transportasi melemah 2,72 persen, sektor siklikal turun 2,33 persen.
Lalu, sektor energi merosot 2,38 persen, sektor non-siklikal melemah 2,32 persen, sektor teknologi merosot 2,21 persen, sektor properti turun 1,97 persen, sektor kesehatan melemah 1,70 persen.
Adapun, indeks-indeks bursa Asia kompak melemah, dengan Hang Seng Index Hong Kong turun 2,64 persen, Shanghai Composite Index Shanghai melemah 0,88 persen, dan Nikkei 225 Index Tokyo turun 2,99 persen.
Baca juga: Dua Direksi Borong 357 Ribu Saham BCA (BBCA) Jelang RUPS, Cek Tujuannya
Sebagai informasi, Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti pelemahan IHSG itu masih dipengaruhi oleh sentimen tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Sementara dari domestik pelaku pasar menantikan kinerja Danantara, penurunan rating MSCI, arus asing yang masih keluar deras, hingga partisipasi emiten bank BUMN dalam program tiga juta rumah.
Terkait program tiga juta rumah, pasar khawatir akan tidak adanya kejelasan terkait kualitas aset dalam pembiayaan, tenor pembiayaan, calon debitur dan faktor lainnya yang dapat berpotensi menekan kinerja perbankan BUMN tertekan. (*)
Editor: Galih Pratama










