Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 31,03 poin atau 0,48 persen ke level 6.464,36 pada perdagangan Senin, 12 Maret 2018. Sementara Indeks LQ45 menguat 7,14 atau 0,67 persen ke level 1.071,97.
Indeks berhasil naik, seiring menguatnya bursa saham Wall Street pada Jumat minggu lalu, dengan Nasdaq ditutup di rekor tertinggi, karena data pekerjaan terbaru yang keluar tersebut positif.
Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, harga minyak memanas pada perdagangan akhir pekan seiring dengan prospek bertumbuhnya permintaan dan penurunan produksi dari Amerika Serikat.
Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, harga minyak WTI kontrak teraktif April 2018 naik 1,92 poin atau 3,19 persen menjadi US$62,04 per barel. Harga minyak Brent kontrak teraktif Mei 2018 dalam waktu yang sama meningkat 1,88 poin atau 2,96 persen menuju US$65,49 per barel.
Baca juga: Penggalangan Dana di Pasar Modal Capai Rp814,36 Triliun di 2017
Dari dalam negeri, IHSG ditutup ke 6433.32 (-0.15%) akhir pekan lalu ditengah positifnya mayoritas bursa Asia Pasifik dan mixednya bursa Eropa. Indeks diwarnai sikap Presiden Trump yang dikabarkan akan bertemu dengan Kim Jong Un, pimpinan Korea Utara.
Nilai tukar Rupiah juga ditutup dengan kecenderungan menguat 0,14 persen ke Rp13.797 per dolar AS yang turut disebabkan tergelincirnya dolar AS karena kenaikan upah AS yang melambat yang mendorong sentimen bahwa Federal Reserve tidak akan mempercepat langkah penaikan suku bunga.
Dengan menguatnya bursa global dan EIDO pada pekan lalu, serta Rupiah yang mulai menguat, maka kemungkinan hari ini IHSG berpotensi menguat. (*)