Jakarta – Melihat data perdagangan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat lalu (26/5) masih terkoreksi sebesar 0,26% di level 6.687.
Melihat hal itu, Direktur Keuangan BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha, menyatakan bahwa untuk dana kelolaan dan investasi di BPJSTK, khususnya saham yang presentasenya di bawah 10% masih akan bergantung pada kondisi pasar.
“Sebagian besar kita sekitar 70% itu masuk di surat utang, itu surat utang negara paling banyak. Ketika bicara investasi di pasar modal kita kan punya peraturan secara rigit tuh tentu saja kalau ditanya pengaruhnya, pasti ada,” ucap Asep di Jakarta, 29 Mei 2023.
Kemudian, Asep menambahkan bahwa, selisih penilaian investasi itu semakin mengecil dibandingkan dengan sebelumnya, sehingga langkah yang akan dilakukan adalah memitigasi dampak yang ada dan meyakini kondisi pasar akan semakin membaik.
“Tentu tim akan melihat dari sisi timing dan strategi investasi kita punya TAA (traffic accident analysis) yang menggaiden itu semua. Tentu kalau terjadi perubahan akan melakukan aksi-aksi sesuai dengan TAA yang ada,” imbuhnya.
Di sisi lain, Asep menjelaskan untuk tingkat solvabilitas jaminan hari tua (JHT) yang berada di posisi 99%, relatif jauh lebih baik bila dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang tercatat 97%.
Adapun, komposisi portfolio di BPJSTK saat ini masih didominasi oleh surat utang negara sebanyak 70%, sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta minimal 50% untuk surat utang negara.
Sedangkan untuk sisanya, terdiri dari deposito dan penyertaan langsung, serta saham yang presentasenya berada di bawah 10%, dimana angkanya saat ini masih terus bergerak. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra