Poin Penting
- IHSG sesi I menguat 0,15% ke level 8.384,43 meski jumlah saham yang melemah (401) lebih banyak dibanding yang menguat (236).
- Mayoritas sektor tertekan, terutama industrial, kesehatan, dan teknologi, sementara infrastruktur, properti, dan transportasi menjadi penopang.
- Bursa Asia kompak melemah, termasuk Nikkei 225 (-1,78%), Shanghai Composite (-0,34%), dan Hang Seng (-1,52%), berlawanan arah dengan IHSG.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Jumat (14/11), ditutup bertahan di zona hijau ke level 8.384,43, naik dari posisi sebelumnya 8.371,99 atau menguat 0,15 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 27,93 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 1,48 juta kali, dan total nilai transaksi tercatat mencapai Rp11,91 triliun.
Kemudian, tercatat terdapat 401 saham terkoreksi, sebanyak 236 saham menguat dan sebanyak 174 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Ditargetkan Tembus 8.500 di Akhir 2025, KISI Beberkan Pendorongnya
Meski demikian, mayoritas sektor bergerak melemah, dengan sektor industrial turun 1,20 persen, sektor kesehatan merosot 0,98 persen, sektor teknologi melemah 0,74 persen, sektor siklikal turun 0,68 persen.
Sementara, sektor lainnya, yakni sektor bahan baku merosot 0,47 persen, sektor non-siklikal melemah 0,17 persen, sektor keuangan turun 0,09 persen, dan sektor energi merosot 0,03 persen.
Sedangkan, sektor sisanya menguat, tecermin dari sektor infrastruktur meningkat 1,30 persen, sektor properti naik 0,92 persen, dan sektor transportasi menguat 0,86 persen.
Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah, Berikut Katalis Pemicunya
Namun, indeks-indeks bursa Asia kompak melemah, dengan Nikkei 225 Index Tokyo turun 1,78 persen, Shanghai Composite Index Shanghai merosot 0,34 persen, dan Hang Seng Index melemah 1,52 persen. (*)
Editor: Yulian Saputra









