IHSG Menguat 12,32 Persen Sejak Awal Tahun, Mandiri Sekuritas Ungkap Pendorongnya

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara year-to-date (ytd) tercatat telah mengalami penguatan sebanyak 12,32 persen. Pada perdagangan hari ini, Kamis, 28 Agustus 2025, IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi di 8.022.

Melihat hal tersebut, Head of Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang mendorong penguatan pasar saham tersebut, salah satunya adalah pandangan positif investor terkait dengan kebijakan moneter dan fiskal pada paruh kedua 2025.

“Lalu yang kedua juga terutama adalah diutamakan dari sisi policy terkait dengan monetery, dan juga kita melihat year-to-date sudah ada rate cut sekitar 100 basis point, dan kalau kita lihat dari SRBI pun secara rates-nya itu sudah turun lebih dari 200 basis point ya,” ucap Joezer dalam Media Gathering di Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025.

Baca juga: Sempat Sentuh 8.000, IHSG Ditutup Bertahan di Zona Hijau ke Level 7.952

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi momentum positif bagi investor untuk kembali masuk ke pasar saham. Terlebih, valuasi saham dinilai masih menarik.

Di sisi lain, sentimen positif juga datang dari indeks global seperti MSCI yang mana terdapat nama-nama emiten perusahaan tercatat dari Indonesia yang masuk dalam rebalancing indeks periode Agustus 2025.

“Karena ekspektasinya dengan Indonesia ada beberapa nama baru masuk ke index MSCI, dan juga ada beberapa up weight, jadi sehingga itu menyebabkan ada potensi inflow yang memang sudah terjadi nih rebalancing-nya di minggu lalu, dan itu menyebabkan salah satu juga momentum positif yang memang dimanfaatkan juga ya oleh pasar modal, oleh para investor di baik itu investor asing maupun investor domestik,” imbuhnya.

Baca juga: Masuk MSCI, Saham DSSA dan CUAN Kompak Ngegas

Adapun, sentimen positif rebalancing indeks MSCI terlihat dari aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia atau Net Foreign Buy hingga 25 Agustus 2025 telah tercatat sekitar Rp8 triliun.

Padahal, pada beberapa bulan sebelumnya, yakni April, Juni, dan Juli aliran dana asing yang keluar atau Net Foreign Sell tercatat di sekitar Rp7-10 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago