IHSG Lanjut Dibuka Menguat 0,26%

IHSG Lanjut Dibuka Menguat 0,26%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (30/3/2023) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau pada level 6856,94 atau menguat 0,26% dari dibuka pada level 6839,43 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 535 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp262 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 80 saham terkoreksi, sebanyak 197 saham menguat dan sebanyak 221 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, melihat IHSG pada hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.750–6.940.

Chisty menjelaskan sentimen positif domestik datang dari pemerintah yang melaporkan belanja negara per Februari 2023 sebesar Rp182,6 triliun atau setara dengan 8,1% dari pagu anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

“Realisasi belanja negara tersebut tumbuh 6% yoy dengan total belanja Kementerian dan Lembaga (KL) senilai Rp76,4 triliun mencapai 7,6% dari pagu APBN dan belanja non KL senilai Rp106,2 triliun mencapai 8,5% dari pagu APBN,” ucap Chisty dalam riset harian di Jakarta, 30 Maret 2023.

Sedangkan, untuk belanja non KL didorong oleh penyaluran subsidi yang meningkat, yakni realisasi subsidi energi yang tercatat Rp11,8 triliun mencakup subsidi bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg, dan listrik. Adapun biaya subsidi non energi sebesar Rp12,5 triliun mencakup subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR).

Dari sisi mancanegara Australia mencatat inflasi periode Februari 2023 di level 6,8% melambat dibanding bulan sebelumnya yang berada di level 7,4% dan lebih rendah dibanding consensus sebesar 7,1%.

Hal tersebut membawa optimisme pasar akan kenaikan inflasi Australia telah selesai dari puncak inflasi pada kuartal-IV 2022 lalu. Sementara itu, Bank of Thailand menaikan suku bunga acuan 1-Day repurchase rate sebesar 25 bps menjadi di level 1,75%. Hal ini merupakan kenaikan suku bunga selama 5 kali beruntun. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News