Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (9/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau di level 6.944 atau menguat 0,06% dari dibuka pada level 6.940 di awal perdagangan hari ini.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 459 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 22 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp195 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 102 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 253 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, Surya Fajar (SF) Sekuritas melihat, IHSG memiliki peluang penguatan, namun juga pelemahan pada hari ini jika 6920 gagal bertahan sebagai support level, untuk level support di 6920, 6830 dan resistance 7000.
“Sentimen pasar hari ini cenderung positif. Tren net buy investor asing masih berlanjut. Dalam satu pekan terakhir investor asing tercatat telah membukukan net buy dengan angka yang signifikan yaitu sebesar Rp2,3 triliun di pasar reguler,” tulis tim riset SF Sekuritas dalam riset harian, 9 Februari 2023.
Selain itu rilis indeks keyakinan konsumen mengalami perbaikan ke posisi 123 di Januari dari 119,9 di bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi bisnis masih cukup stabil meskipun ada tantangan dari sisi ekonomi global.
Dari sisi bursa Amerika, terlihat bergerak melemah pada perdagangan tadi malam (8/2). Pasar tertekan oleh agenda rilis kinerja perusahaan, dimana beberapa perusahaan melaporkan laba yang di bawah ekspektasi. Selain itu terjadi penurunan di saham Alphabet yang merupakan induk dari Google. Penurunan ini akibat kekuatiran akan meningkatnya kompetisi di sector artificial intelligence.
Bursa Eropa bergerak menguat pada perdagangan kemarin, pasar merespon positif pernyataan petinggi the Fed bahwa inflasi telah memasuki fase perlambatan. Sementara, bursa Asia bergerak variatif kemarin, disaat pasar mencerna pernyataan Jerome Powell terkait inflasi di AS.
IHSG berakhir flat di zona hijau dengan mayoritas sektoral bergerak variatif pada perdagangan kemarin. UNVR bergerak atraktif dengan kenaikan 3,4% memimpin penguatan consumer goods.
Adapun, mayoritas Big cap Banks juga berakhir menguat meskipun terbatas dengan BBRI menguat 0,8% di tengah sentimen positif pertumbuhan laba 67% pada 2022, disusul BMRI menguat 0,3% dan BBNI menguat 1,1%, sementara BBCA bertahan melemah tipis 0,3%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra