IHSG Kembali Dibuka Menguat pada Level 8.711, Jelang RDG BI

IHSG Kembali Dibuka Menguat pada Level 8.711, Jelang RDG BI

Poin Penting

  • IHSG dibuka menguat 0,29 persen ke level 8.711 jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
  • Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG cenderung menguat dengan support 8.617 dan resistance 8.743.
  • Investor asing masih mencatatkan net sell Rp90,99 miliar, sementara pelaku pasar bersikap wait and see menanti rilis data ekonomi dan keputusan BI.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (17/12) masih mampu dibuka naik di level 8.711,84 dari posisi 8.686,46 atau menguat 0,29 persen.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 634,68 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 68 ribu kali, dan total nilai transaksi mencapai Rp414,52 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 84 saham terkoreksi, sebanyak 326 saham menguat dan sebanyak 216 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Ini Katalis Penggeraknya

Manajemen Reliance Sekuritas Indonesia, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal berpotensi untuk bergerak cenderung menguat.

“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 8.617 dan resistance pada level 8.743 dengan kecenderungan menguat,” kata Manajemen Reliance dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 17 Desember 2025.

Di mana, pada perdagangan kemarin IHSG (16/12) ditutup menguat di level 8.686,47 atau menguat 0,43 persen. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi dan sektor energi.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp90,99 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBRI, BBCA, GOTO, DEWA, dan BRMS. 

Baca juga: Jelang RDG BI, Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp16.745 per USD

Adapun sentimen positif tersebut disebabkan oleh Investor masih bersikap wait and see atau melakukan perdagangan jangka pendek seiring banyaknya data ekonomi nasional dan global yang dirilis pekan ini.

Serta didukung oleh agenda pertemuan sejumlah bank sentral terkait kebijakan moneter, seperti Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dijadwalkan berlangsung Rabu (17/12). (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62