Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (30/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona hijau ke level 7.186,85 atau menguat 0,43 persen dari level 7.155,78.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 455,07 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 21 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp631,95 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 117 saham terkoreksi, sebanyak 152 saham menguat dan sebanyak 191 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjut Menguat, Ini Pendorongnya
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, CFP, melihat bahwa, IHSG secara teknikal hari ini akan berpotensi menguat.
“Hari ini IHSG berpotensi tes resistance di level 7.200 dan jika belum break level tersebut akan rentan koreksi kembali, dengan level support berada di 7.000-7.070 dan level resistance berada di 7.200-7.300,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 30 April 2024.
Wall Street menguat pada perdagangan kemarin (29/4), terlihat dari indeks Dow Jones naik 0,38 persen menjadi 38.386,09, S&P 500 naik 0,32 persen menjadi 5.116,17 dan Nasdaq Composite naik 0,35 persen menjadi 15.983,08.
Di sisi lain, investor menantikan apa yang akan dikatakan The Fed mengenai prospek suku bunga setelah pertemuan kebijakan minggu ini. Para trader memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tetap dan memberikan nada hawkish setelah rapat Federal Open Market Committee pekan ini.
Baca juga: Begini Cara Mandiri Sekuritas Ajak Investor Berinvestasi di Pasar Modal Syariah
Adapun, bursa Asia-Pasifik kompak menguat pada perdagangan kemarin, karena para investor menantikan pertemuan The Fed minggu ini, menyusul pembacaan inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada hari Jumat lalu (26/4).
Indeks saham-saham di Asia terpantau menguat. Hang Seng Hongkong naik 0,54 persen, Kospi Korea Selatan melesat 1,17 persen, Australia ASX 200 naik 0,81 persen, Strait Times naik tipis 0,06 persen. Sedangkan pasar Jepang tutup karena hari libur umum. (*)
Editor: Galih Pratama