Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:01 WIB (16/5) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau pada level 6.721 atau menguat 0,15%.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 256 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 20 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp137 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 91 saham terkoreksi, sebanyak 155 saham menguat dan sebanyak 247 saham tetap tidak berubah.
Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal masih berpotensi rebound, dalam candle hammer dan kondisi oversold pada hari ini. Trend bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.753), meski di bawah 6.932 (200 day MA).
Indikator MACD netral, Stochastic oversold, candle hammer. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.811, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.733 DONE/6.644. Jika closed di atas 6.811, peluang menuju 6.851/6.971. Range breakout berada di 6.644 – 6.819.
“Level resistance berada 6.744/6.777/6.819/6.851 dengan support 6.696/6.658/6.600/6.542 perkiraan range di 6.660 – 6.760,” ucap Head of Technical Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 16 Mei 2023.
Pada perdagangan kemarin (15/5) sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik mengalami penguatan seperti yang dibukukan oleh Hang Seng dengan mencatat kenaikan signifikan sebesar 1,75% begitu juga dengan bursa China, di mana SSE Composite Index dan Shenzhen Index masing-masing naik 1,17% dan 1,57%.
Sedangkan, dari Amerika Serikat (AS), kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,14%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,30%, sementara indeks Nasdaq turut menguat sebesar 0,66%, dimana investor mengamati negosiasi plafon utang yang sedang berlangsung.
Adapun, fokus bagi mereka adalah penundaan pembicaraan mengenai plafon utang hingga minggu ini dari sebelumnya di hari Jumat yang diperkirakan Presiden Joe Biden akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin kongres pada hari Selasa. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra