IHSG, Kapitalisasi Pasar, dan RNTH di September 2025 Kompak Cetak Rekor

IHSG, Kapitalisasi Pasar, dan RNTH di September 2025 Kompak Cetak Rekor

Poin Penting

  • IHSG September 2025 ditutup di level 8.061,06 (naik 2,94 persen mtd; 13,86 persen ytd) dan sempat mencetak ATH 8.126,56, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp14.995 triliun.
  • RNTH saham mencetak rekor Rp24,02 triliun, didominasi investor domestik; namun investor asing mencatat net sell Rp3,8 triliun mom dan Rp54,75 triliun ytd.
  • AUM industri investasi naik ke Rp913,96 triliun (+3,16 persen mtd), NAB reksadana Rp576,13 triliun (+4,67 persen mtd), dan penghimpunan dana pasar modal Rp186,52 triliun sepanjang 2025.

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan pasar modal domestik pada September 2025 mencatatkan kinerja yang positif. Ini tercemin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), kapitalisasi pasar, dan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) kompak membukukan rekor tertinggi.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengatakan bahwa, IHSG pada September 2025 ditutup di level 8.061,06 atau mengalami penguatan sebesar 2,94 persen secara bulanan atau month-to-date (mtd).

Artinya, IHSG menguat 13,86 persen secara year-to-date (ytd), dengan nilai kapitalisasi pasar Rp14.890 triliun.

IHSG juga sempat mencetak All Time High (ATH) di level 8.126,56 pada (24/9), yang sejalan dengan kapitalisasi pasar yang mencapai Rp14.995 triliun pada (29/9).

Baca juga: OJK Lapor Kapitalisasi Pasar Modal Tembus Rp15.000 Triliun di Awal Oktober 2025

“Likuiditas transaksi saham pada September 2025 terpantau meningkat, didominasi oleh investor domestik. RNTH saham pada September 2025 sempat mencetak rekor tertinggi Rp24,02 triliun,” jelas Inarno dalam Konferensi Pers RDKB OJK di Jakarta, 9 Oktober 2025.

Namun di tengah kondisi tersebut, investor asing terpantau membukukan net sell Rp3,8 triliun mom di pasar saham domestik, sehingga secara ytd tercatat net sell investor asing sudah menyentuh Rp54,75 triliun.

Sementara itu, dari indeks pasar obligasi atau ICBI juga mengalami penguatan 0,87 persen mtd dan secara ytd meningkat 9,34 persen ke level 429,35.

Selanjutnya, untuk industri pengelolaan investasi pada September 2025 nilai Asset Under Management (AUM) tercatat sebesar Rp913,96 triliun atau naik 3,16 persen mtd atau secara ytd naik 9,15 persen.

Adapun nilai aktiva bersih atau NAB Reksadana tercatat sebesar Rp576,13 triliun, atau naik sebesar 4,67 persen mtd dan secara ytd naik sebanyak 15,4 persen. Pertumbuhannya ditopang oleh net subscription investor sebanyak Rp20,96 triliun mtm, khususnya pada reksadana pendapatan tetap dan pasar uang.

“Penghimpunan dana di pasar modal juga masih menunjukkan perkembangan positif, per akhir September 2025 secara ytd nilai penawaran umum oleh korporasi mencapai Rp186,52 triliun, naik Rp13,15 triliun di antaranya fundraising dari 17 emiten baru,” imbuhnya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Optimistis IHSG bakal ‘To the Moon’ pada 2035

Untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF), selama September 2025 terdapat 37 efek baru dan terdapat 15 penerbit baru, sehingga total penerbit efek SCF saat ini berjumlah 547 penerbit.

Dari sisi perdagangan bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 30 September 2025 terdapat 132 pengguna jasa yang telah terdaftar, dengan volume transaksi 1.606.056 ton CO2 equivalent dan akumulasi nilai transaksi sebesar Rp78,46 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62