Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini (8/1) berbalik ditutup terkoreksi pada zona merah ke level 7.283,57 atau melemah 0,91 persen dari pembukaan tadi pagi yang menguat pada level 7.350,75.
Dalam perdagangan IHSG hari ini mayoritas sektor mengalami pelemahan. Di antaranya adalah sektor bahan baku melemah paling dalam 2,18 persen, sektor infrastruktur melemah 0,90 persen, sektor non-siklikal melemah 0,77 persen, sektor transportasi melemah 0,66 persen, sektor teknologi melemah 0,64 persen, sektor energi melemah 0,47 persen, dan sektor industrial melemah 0,27 persen.
Baca juga: Kapitalisasi Pasar Modal RI Kalah dari Negara Tetangga, Ini yang Akan Dilakukan OJK
Meski begitu, masih ada sektor yang mengalalami penguatan. Ada sektor properti yang menguat 0,51 persen, sektor kesehatan menguat 0,22 persen, sektor keuangan menguat 0,08 persen, dan sektor siklikal menguat 0,07 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 348 saham terkoreksi, 183 saham menguat, dan 243 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 18,56 miliar saham diperdagangkan dengan 1,39 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp10,70 triliun.
Lalu, seluruh indeks juga mengalami pelemahan, dengan IDX30 melemah 0,71 persen menjadi 498,14, LQ45 melemah 1,00 persen menjadi 976,44, JII melemah 1,34 persen menjadi 533,83, dan Sri-Kehati melemah sebesar 0,53 persen menjadi 439,10.
Baca juga: Ini 3 Catatan Penting Wapres Ma’ruf Amin untuk Pasar Modal Indonesia
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS), PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID), dan PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS). Sedangkan saham top losers adalah PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), dan PT Duta Anggada Realty Tbk (DART).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan IHSG hari ini, yaitu PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), dan PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX). (*)
Editor: Galih Pratama